Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Airlangga Targetkan Pendapatan per Kapita RI Tembus US$10.000 pada 2030

Airlangga Targetkan Pendapatan per Kapita RI Tembus US$10.000 pada 2030 Kredit Foto: Azka Elfriza
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah menargetkan peningkatan pendapatan per kapita masyarakat Indonesia hingga minimal mencapai US$10.000 pada tahun 2030. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan hal itu dalam acara Permata Bank Wealth Wisdom 2025 "Navigating Indonesian Economy and Global Shifts" yang digelar di Jakarta, Kamis (9/10/2025).

Pada momen itu, Airlangga mengatakan, target tersebut sejalan dengan upaya pemerintah menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang tetap solid di atas 5% sepanjang 2025 dan meningkat hingga 8% dalam jangka menengah. 

“Itu yang menjadi target pemerintah, kita ingin meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat yang minimal US$10.000 di tahun 2030,” kata Airlangga.

Baca Juga: Airlangga: Jumlah Penduduk Miskin Turun Jadi 23,85 Juta, Didorong Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Kuat

Dalam forum tersebut, Airlangga menyoroti pentingnya peran investor dalam mempercepat peningkatan taraf hidup masyarakat. 

Ia menjelaskan bahwa para peserta acara yang diselenggarakan PT Bank Permata Tbk merupakan kelompok dengan pendapatan tinggi, bahkan mencapai empat kali lipat dari rata-rata pendapatan nasional.

“Investor yang berada di ruangan ini adalah investor yang saya tanya sama Bu Meliza, ini adalah investor yang menjadi target untuk Indonesia Maju. Karena pendapatan per kapita di ruangan ini, Pak Basuki, di atas US$20.000. Jadi ini empat kali dari rata-rata orang masyarakat kita,” ujarnya.

Berdasarkan data terkini, rata-rata pendapatan per kapita masyarakat Indonesia masih berada di level US$4.960,3 atau setara Rp78,6 juta per tahun. Karena itu, Airlangga menilai kolaborasi antara sektor publik dan swasta menjadi kunci untuk mempercepat peningkatan produktivitas dan daya beli masyarakat.

Baca Juga: Ketahanan Ekonomi RI Diakui Dunia, Airlangga Sentil Soal Momentum Positif

Selain mengejar pertumbuhan ekonomi yang inklusif, pemerintah juga menegaskan komitmen untuk menjaga stabilitas fiskal. 

Airlangga memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan tetap di bawah 3% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), sementara rasio utang dijaga di bawah 40% terhadap PDB.

“Pemerintah tetap disiplin menjaga pengelolaan fiskal agar pertumbuhan ekonomi tetap berkelanjutan dan sehat,” kata Airlangga.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: