Kredit Foto: Kliring Berjangka Indonesia
Pasar kripto kembali menguat pada perdagangan di Senin (20/10). Hal ini terjadi setelah ia mengalami tekanan besar pekan lalu yang sempat membuat bitcoin menguji level dukungan utama.
Dilansir dari Coinmarketcap, bitcoin kini diperdagangkan di US$111.000. Kenaikan tersebut didorong oleh membaiknya sentimen risiko global dengan pasar saham yang turut menguat dan investor kembali melirik aset berisiko tinggi.
Baca Juga: Pasar Kripto Indonesia Tumbuh Solid, CFX Ungkap Strategi Jaga Momentum Positif
Pemulihan pasar juga ditopang oleh sikap lebih lunak soal tarif dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Pasar kripto juga didukung sinyal pelonggaran kebijakan moneter dari Federal Reserve (The Fed).
“Meski bitcoin sempat mengalami koreksi jangka pendek yang cukup signifikan, tren jangka panjangnya masih sangat bergantung pada faktor makroekonomi seperti kebijakan moneter The Fed, kekuatan dolar, arus investasi ke spot bitcoin, dan risiko geopolitik,” kata Analis Pasar XS.com, Linh Tran.
Namun, sejumlah analis memperingatkan bahwa penguatan jangka pendek belum tentu menandakan tren berkelanjutan. Mereka menilai likuiditas yang tipis, dolar yang masih kuat, serta ketidakpastian arah suku bunga bank sentral masih membebani struktur pasar kripto.
Baca Juga: Prediksi Puncak Harga Bitcoin Menggunakan 5 Indikator
Selain itu, meningkatnya ketegangan geopolitik juga bisa menjadi ancaman bagi bitcoin. Serangan Israel saat gencatan senjata masih berlaku membuat banyak investor institusi tetap berhati-hati.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement