Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Prudential Syariah dan NU Care Bekali Santri dengan Literasi Keuangan Syariah

Prudential Syariah dan NU Care Bekali Santri dengan Literasi Keuangan Syariah Kredit Foto: Prudential Syariah
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) bersama Nahdlatul Ulama Care–Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (NU Care–LAZISNU) mengadakan kegiatan literasi keuangan syariah di Pondok Pesantren Yayasan Daarul Hikmah, Pamulang, dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2025. Kegiatan ini bertujuan membekali para santri dan pengajar dengan pemahaman pengelolaan keuangan sesuai prinsip syariah serta mendorong kemandirian ekonomi pesantren.

Langkah kolaboratif tersebut menjadi bagian dari komitmen Prudential Syariah dan NU Care–LAZISNU untuk memperkuat inklusi keuangan di kalangan pesantren yang berperan penting dalam ekosistem ekonomi syariah nasional. Berdasarkan data Kementerian Agama 2024/2025, terdapat 42.433 pondok pesantren aktif di Indonesia dengan tren pertumbuhan yang meningkat, sebagian besar berada di daerah berkembang dan tertinggal.

Kajian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menunjukkan korelasi positif antara keberadaan pesantren dengan tingkat inklusi keuangan di masyarakat. Dengan basis komunitas yang luas, pesantren dinilai strategis dalam memperluas literasi dan memperkuat ekonomi syariah berbasis masyarakat.

Baca Juga: Dorong Ekonomi Inklusif, Prudential Syariah Luncurkan Wakaf Asuransi

Chief Customer Marketing Officer Prudential Syariah, Vivin Arbianti Gautama, menegaskan bahwa kegiatan literasi ini merupakan wujud komitmen perusahaan dalam memperluas pemahaman keuangan berbasis nilai Islam.
“Sebagai pemimpin industri asuransi syariah di Indonesia, Prudential Syariah secara konsisten mengambil peran aktif dalam memperluas literasi dan inklusi keuangan syariah di seluruh lapisan masyarakat. Pondok pesantren memiliki peranan penting dalam mendorong pertumbuhan sumber daya manusia yang berfokus pada nilai syariah. Melalui kegiatan literasi ini, kami ingin membantu para santri dan pengajar memahami cara mengelola keuangan secara bijak, agar mereka mampu berkontribusi lebih besar terhadap penguatan ekosistem ekonomi syariah nasional,” ujar Vivin.

Kegiatan ini menjadi bagian dari program literasi berkelanjutan Prudential Syariah dalam mendukung peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan nasional. Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 mencatat, indeks literasi perasuransian meningkat menjadi 45,45% dari 36,9% pada 2024, sementara indeks inklusi asuransi naik menjadi 28,50% dari 12,12%.

Peningkatan tersebut menunjukkan peran signifikan industri asuransi bersama regulator dan asosiasi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perlindungan keuangan.

Lebih lanjut, Vivin menyampaikan bahwa sinergi dengan NU Care–LAZISNU menjadi bentuk nyata dari upaya memperluas jangkauan edukasi syariah di tingkat akar rumput.

Baca Juga: Prudential & OJK Dorong Literasi Keuangan Anak Capai 1 Juta Siswa

“Kami percaya bahwa konsistensi dalam literasi dan inklusi keuangan berbasis syariah akan menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perlindungan keuangan yang sesuai prinsip Islam. Kolaborasi dengan NU Care–LAZISNU ini merupakan langkah nyata untuk menjangkau lebih banyak keluarga Indonesia dan memperkuat peran asuransi syariah sebagai salah satu pilar penting dalam perekonomian nasional,” kata Vivin.

Sejak 2022, Prudential Syariah telah bermitra dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam mendukung kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia. Kerja sama tersebut mencakup berbagai bidang, mulai dari literasi dan inklusi keuangan, edukasi kesehatan, pendidikan berbasis syariah, hingga pengelolaan wakaf sebagai instrumen sosial-ekonomi Islam.

Melalui program bersama NU Care–LAZISNU, Prudential Syariah berupaya memperkuat kapasitas pesantren dalam pengelolaan dana secara profesional, transparan, dan sesuai prinsip syariah. Langkah ini sekaligus mempertegas peran pesantren sebagai motor penggerak ekonomi umat di tingkat lokal dan nasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: