Kredit Foto: BPKP
Wakil Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Agustina Arumsari, menegaskan pentingnya kesiapan auditor internal dalam menghadapi perkembangan ekosistem digital governance dan transformasi digital. Menurutnya, perubahan ini menuntut pengawasan yang semakin canggih dan berbasis bukti digital.
“Peluang tersebut hanya akan terwujud dan tereksekusi dengan baik jika semua pihak berkomitmen untuk terus mengasah dan memutakhirkan kompetensi yang relevan. Data yang akurat, analisis yang cermat, dan bukti yang tepat, akan menghasilkan pengawasan intern yang bermanfaat,” ujar Agustina dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu (2/11/2025).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Forensik Digital dan Analitika Data Deputi Bidang Investigasi BPKP, Totok Prihantoro, menjelaskan bahwa transformasi digital pengawasan di BPKP diwujudkan melalui inisiatif big data dan otomasi proses audit. Langkah ini menjadikan audit lebih proaktif, efisien, dan berbasis insight.
“Melalui Continuous Auditing and Continuous Monitoring (CACM), pengawasan tidak lagi bersifat periodik, tetapi dilakukan hampir real-time dengan memanfaatkan data transaksi, log system, dan sensor. Meskipun demikian, kontrol terhadap automasi dan validasi algoritma tetap harus dijaga agar hasil pengawasan akurat dan dapat dipercaya,” ucap Totok.
Sementara itu, Guru Besar Akuntansi Forensik Sektor Publik Universitas Negeri Surabaya, Dian Anita Nuswantara, menilai audit tradisional belum sepenuhnya mampu mendeteksi bentuk penipuan modern yang semakin kompleks.
Ia menekankan perlunya penguatan bidang akuntansi forensik melalui investasi pendidikan khusus, sertifikasi profesional, integrasi teknologi mutakhir, serta pengakuan formal dalam regulasi untuk memperkuat integritas ekonomi nasional.
Senada, President of Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) Chapter Indonesia, Hery Subowo, menekankan pentingnya memperkuat fungsi audit internal sebagai langkah kunci pencegahan dan deteksi fraud. Ia juga mengungkap fenomena baru di dunia kejahatan siber yang kini berkembang menyerupai industri profesional.
Baca Juga: Audit Kinerja Dinas Kominfosanti Buleleng Raih Nilai 96,51, Raih Kategori Sangat Baik
Adapun Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP, Raden Murwantara, menegaskan komitmen BPKP untuk terus memperkuat kolaborasi dan kapasitas pengawasan berbasis digital.
“Penerapan forensik digital bukan hanya mendukung pencegahan dan deteksi fraud, tetapi juga memperkuat akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan negara,” ujar Raden.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait:
Advertisement