Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Integrasi AI dan Nilai Kemanusiaan Jadi Kunci Masa Depan Brand

Integrasi AI dan Nilai Kemanusiaan Jadi Kunci Masa Depan Brand Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Adopsi kecerdasan buatan (AI) telah berevolusi dari teknologi pendukung menjadi fondasi strategis dalam membangun dan mengelola brand. Lebih dari 70 persen perusahaan global kini telah mengintegrasikan AI ke dalam fungsi pemasaran mereka, sebagaimana yang tercatat dalam laporan McKinsey Global Survey on AI. 

Pergeseran ini turut mengubah peran pemasar secara mendasar. Marketing Fest 2025 hadir sebagai forum strategis yang mempertemukan pemimpin industri, praktisi marketing, dan pelaku teknologi untuk membahas masa depan pemasaran yang tidak hanya berbasis otomatisasi, tetapi juga berakar pada empati, kepercayaan, dan nilai manusia.

VP and Country Manager Exabytes Indonesia, Indra Hartawan, mengungkapkan bahwa adopsi AI dalam satu tahun terakhir berkembang sangat masif. Menurutnya, masa depan brand tidak ditentukan oleh pilihan antara manusia atau teknologi, melainkan oleh kemampuan mengombinasikan keduanya secara strategis.

“Implementasi AI harus mengutamakan penambahan nilai, bukan efisiensi. Meski demikian yang menjadi tantangan terbesar hari ini adalah adaptasi perilaku dan mindset,” ungkapnya dalam press conference di Jakarta pada Kamis (11/12/2025).

Baca Juga: Trans Indonesia Superkoridor (TIS) Kembangkan Kabel Laut Jakarta-Manado, Perkuat Backbone Digital Nasional

Indra menambahkan, brand yang mampu bertahan adalah brand yang memiliki DNA kuat dan sanggup mengolaborasikan teknologi dengan nilai kemanusiaan. Adaptasi terhadap AI perlu dibarengi dengan inovasi tanpa menghilangkan nilai kemanusiaan.

Dari sisi optimasi digital, Founder DailySEO ID, Muhammad Ilman Akbar, menjelaskan bahwa karena kehadiran kecerdasan buatan dalam mesin pencarian telah menggeser fokus indikator kinerja utama. jika sebelumnya menitikberatkan pada volume trafik, kini bergeser pada visibilitas di ekosistem AI dan kualitas trafik yang mendorong konversi bisnis.

“Untuk itu, bisnis perlu membangun fondasi digital yang kuat, mulai dari website,konten yang konsisten, hingga promosi digital yang lebih agresif dan terarah,” jelasnya.

SVP Marketing DOKU, Ayu Sawitri Hapsari, ikut menyoroti peran AI dalam meningkatkan efektivitas dan ketetapan strategi bisnis. Menurutnya, pemanfaatan AI harus disertai dengan edukasi agar pelaku usaha memahami strategi bisnis dan kesiapan bisnis. 

“AI membantu bisnis menjadi lebih efektif dan terarah. Namun edukasi tetap menjadi kunci agar pelaku usaha memahami informasi yang mereka terima sesuai dengan track dan kesiapan bisnis masing masing,” tutur Ayu.

Baca Juga: Lebih 130 Ribu Warga Banyuwangi Mulai Bisa Transaksi Lewat Layanan Digital ‎

MarketingFest 2025 juga menghadirkan pembicara lintas industri lainnya, termasuk Galuh Koco Sadewo (Chief of Business Development and Partnership BOTIKA), Mokhamad Ali Zaenal (CEO OPTIMA), Karim Taslim (IT Director Solarion Group sekaligus Ketua Komtap AI APTIKNAS), serta Tommy Teja (CEO Zando Agency dan Founder AICO Community).

MarketingFest 2025 menegaskan satu pesan utama bagi industri. Di tengah akselerasi AI yang semakin cepat, keunggulan kompetitif tak lagi ditentukan oleh siapa yang paling cepat mengadopsi teknologi, melainkan siapa yang paling mampu mengintegrasikan teknologi dengan pemahaman manusia, arah brand yang jelas,dan keputusan yang bertanggung jawab.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: