Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

'Smartphone' Dorong Pertumbuhan Iklan Digital

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Penetrasi smartphone di Tanah Air mendorong pertumbuhan iklan digital. Demikian laporan State of Mobile Advertising Q2 untuk Asia Pasifik (APAC). Opera Mediaworks mengungkapkan Indonesia berada dalam posisi empat besar untuk mobile advertising. Berdasarkan data Opera, Indonesia mencatat peningkatan sebesar 545% dalam hal adopsi smartphone sejak tahun 2013. 

Dikutip dari laman Indotelko, Senin (24/8/2015), Managing Director Asia Opera Mediaworks Vikas Gulati mengungkapkan ada tiga hal yang mendorong pertumbuhan iklan digital di Tanah Air.

"Yang patut menjadi perhatian untuk pasar Indonesia, yakni ledakan adopsi smartphone, fomat iklan, dan keragaman konten iklan," jelasnya.

Data Opera Mediaworks menunjukkan banyak pengguna internet mobile di Indonesia menampakkan ketertarikan terhadap konten bisnis dan investasi disusul dengan situs media sosial, hiburan, teknologi, dan berita.

"Jumlah pengguna internet mobile yang sangat tinggi mencapai 93% dari total pengguna internet yang dapat mengakses konten mobile di Indonesia," ungkapnya.

Sementara itu, berdasarkan hasil survei Nielsen Advertising Information Service yang dirilis Nielsen Indonesia dari total belanja tersebut, kue iklan paling banyak didapat oleh media televisi, yakni sekitar Rp 41,03 triliun atau sebanyak 71,7%. Pertumbuhan ini meningkat 9% dibandingkan dengan tahun lalu.

Ditinjau dari persentasenya, pertumbuhan belanja iklan pada televisi ini menunjukkan tren perlambatan. Pada semester I-2012 iklan TV masih mampu bertumbuh 24% dan kembali bertumbuh 30% pada semester I-2013. Namun, mulai tahun 2014 pertumbuhannya melambat menjadi 17%.

Sementara di media cetak, baik koran dan majalah ataupun tabloid, belanja iklan yang diterima sepanjang Januari-Juni 2015 hanya 28,2% atau sekitar Rp 16,12 triliun.

"Penurunan ini karena berkurangnya iklan politik yang tahun lalu sangat banyak jelang pilpres," papar Direktur Media Nielsen Indonesia Hellen Katherina, akhir pekan lalu.

Dari segi rupiah, kue iklan yang didapat media cetak pada tahun ini merosot 8% dibandingkan dengan periode yang sama 2014 dan media cetak masih mendapat kue iklan Rp 17,4 triliun. Tren penurunan ini mulai terlihat sejak 2012 dan berlanjut terus menerus hingga 2015 yang pertumbuhannya pada tiap semester I adalah 14%, 13%, 5%, dan kini minus 8%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Febri Kurnia
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: