Anjoknya Industri Otomotif Bikin Persaingan di Perusahaan Pembiayaan Panas

WE Online, Jakarta - PT Andalan Finance Indonesia (AFI), perusahaan pembiayaan yang fokus pada lini pembiayaan kendaraan bermotor, mengakui menurunnya pertumbuhan industri kendaraan bermotor/otomotif cukup berdampak pada persaingan bisnis perseroan.

Hal itu diakui Direktur Utama AFI Sebastianus H Budi di sela acara Infobank Multifinance Award di Intercontinental Hotel, Jakarta, Selasa (29/9/2015).

"Persaingan jadi lebih ketat makanya kita harus lebih agresif lagi di pemasaran. Memang ada penurunan," ungkap dia.

Kendati demikian, dia menyatakan bahwa menurunnya pertumbuhan industri otomotif belum berdampak banyak pada kinerja perusahaan. "Tapi, pasarnya masih tumbuh dan cukup luas. Penyaluran pembiayaan kita sampai Agustus Rp300 miliar dan aset sudah sampai Rp4,8 triliun," paparnya.

Dari total pembiayaan itu, kata dia, 70 persennya disalurkan pada pembiayaan mobil bekas, sedangkan sisanya merupakan mobil baru. Walaupun dilanda tantangan perlambatan ekonomi dan menurunnya daya beli masyarakat, Sebastianus mengatakan tingkat rasio pembiayaan bermasalah (nonperforming finance/NPF) masih cukup sehat, jauh di ambang batas yang ditentukan regulator.

"NPF sekarang di kisaran 1,9%, kita targetkan tahun ini dapat ditekan sampai 1,5%. Kalau tahun lalu NPF kita lebih besar," imbuhnya.

Menurut data Gaikindo, penjualan mobil terendah pada Mei 2015 sebanyak 79.236 unit. Angka tersebut lebih rendah 2,89 persen dari penjualan bulan sebelumnya dan turun 18,2 persen jika dibandingkan penjualan Mei 2014.

Secara kumulatif, total mobil baru yang terjual di Indonesia selama Januari-Mei 2015 mencapai 443.181 unit atau anjlok 16 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu 531.496 unit.