WE Online, Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk. (CIMB Niaga) menatap positif kondisi perbankan di Tanah Air. Hal ini sejalan dengan proyeksi perekonomian Indonesia yang dinilai lebih baik bila dibandingkan tahun 2015.
"Kita melihat 2016 lebih positif dari tahun lalu. Positif sentimen ini mulai trlihat seperti inflow hampir Rp20 triliun sudah masuk di goverment bond. Rupiah juga sudah mulai menguat," kata Presiden Direktur CIMB Niaga, Tigor M Siahaan di Jakarta, Kamis (4/2/2016).
Meski demikian, dia mengakui masih ada sejumlah tekanan yang akan menjadi batu sandungan bagi laju pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini.
"Tapi kita enggak boleh lengah, masih ada global isue misalnya China. Devisanya USD3,3 triliun tapi kurang dari setahun mereka spending Rp700 miliar hingga Rp800 miliar. Sangat besar, hampir semiliar turun dalam waktu singkat. Kita juga musti melihat bagaimana efek dari currency China kalau terdepresiasi," paparnya.
Di sisi lain, kondisi ekonomi China sebagai motor pertumbuhan perkembangan dunia juga hanya 7 persen. Padahal, biasanya pertumbuhan China mencapai double digit. Tigor mengkhawatirkan jika kondisi ini berlarut-larut, China akan kembali melemahkan (devaluasi) mata uangnya.
"Sekarang mereka sedang melambat. Yang dikhawatirkan depresiasi Yuan apakah akan softlend atau hardlend. Kalau soft risikonya bisa dijaga efeknya. Kalau hard ini akan berdampak besar efeknya bagi global. Yuan terdepresiasi 2 persen saja efeknya sangat terasa," tandasnya.
Kendati begitu, dirinya optimis, perekonomian Indonesia akan membaik dan berdampak kepada industri keuangan seperti perbankan. Oleh sebab itu, sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) perlu didorong agar berkontribusi terhadap perekonomian nasional.
"UKM tulang punggung peekonomian Indonesia. Kita di sana sudah lama. Kita akan terus kembangkan ke sana," ungkapnya.
Sekadar informasi, data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia terendah sudah dilalui pada kuartal II-2015 yang berada di level 4,67 persen. Sedangkan untuk kuartal-III 2015 yang sebesar 4,73 persen menunjukkan trend pembalikan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement