Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Langkah Konkret Majukan Maritim (1/2)

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya untuk membantu nelayan memperoleh akses pembiayaan. Jaring dan Sahabat Maritim telah dirilis. Bagaimana program ini memastikan akses nelayan kepada lembaga jasa keuangan?

Program Jangkau, Sinergi, dan Guideline (Jaring) OJK mengalami perkembangan cukup signifikan dalam penyaluran kredit pembiayaan nelayan. Tercatat, hingga akhir 2015 lalu nilainya mencapai Rp5,8 triliun. Padahal targetnya sebesar Rp5,5 triliun. Bahkan, belakangan ini, program Jaring sudah mencapai Rp6,0 triliun (capaiannya sudah 125%).

"Pencapaian program Jaring sangat positif. Dari capaian itu bisa dilihat kalau sektor maritim sangat menjanjikan sebab sektor ini bisa tumbuh cukup tinggi," kata Kepala Program Jaring OJK Slamet Edy Purnomo.

Selain itu, dengan adanya program Jaring, aksi para rentenir juga terminimalisir sebab akses pendanaan dari perbankan makin mudah didapat. Padahal, sebelumnya perbankan kalah gencar dengan rentenir membidik kelompok masyarakat ini. "Bunga rentenir itu bisa mencapai 50%, seharusnya perbankan bisa berbicara banyak di situ, tinggal sosialisasinya saja ditambah," tegas Slamet.

Apalagi, beberapa waktu lalu OJK juga mengeluarkan Kartu Jaring. Kartu tersebut diklaim OJK banyak memberikan manfaat untuk nelayan. Pertama, dengan menggunakan Kartu Jaring, akan ada pergeseran kebiasaan nelayan, yaitu yang tadinya membawa uang hasil melaut, kini menggunakan kartu. Artinya, ketika nelayan menyetorkan sejumlah ikan maka rekeningnya secara otomatis akan bertambah.

"Biasanya, nelayan yang jual hasil laut kalau bawa uang kan banyak godaannya. Pas sampai rumah sudah habis. Bayangkan, jika di seluruh Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang jumlahnya sekitar 816-an sudah menggunakan kartu itu, berarti seluruh masyarakat mengakses ke semua hal lebih mudah. Habit-nya juga berubah, tidak gunakan uang. Membuat orang terdorong gunakan layanan perbankan," kata dia.

Kedua, penggunaan Kartu Jaring dapat menunjukkan cash flow seorang nelayan sehingga bank bisa memutuskan pemberian kredit kepada nelayan yang bersangkutan. Sebelumnya perbankan tidak bisa mendanai mereka karena tidak mengetahui profil calon nasabahnya.

Apalagi pekerjaan nelayan membutuhkan waktu melaut yang lama. Wajar jika perbankan khawatir terjadi default. Namun, jika ada track record yang baik maka bank akan lebih berani untuk memberi pinjaman. "Dari transaksi kartu tadi masuk ke core banking banknya. Kalau ditarik ke database nanti bisa terlihat real-time peredaran ikan," katanya.

Dengan makin banyaknya perbankan memberi pinjaman ke nelayan, akan berdampak kepada perkembangan usaha nelayan. Mungkin tadinya hanya sebatas melaut, tetapi dengan kemudahan akses perbankan mereka bisa mempunyai usaha. Kemudian usaha yang didirikan nelayan dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Lahirlah mata rantai yang saling menghidupi.

Sementara itu, program Jaring OJK bersama IKNB (Industri Keuangan Non-Bank), atau yang biasa disebut Sahabat Maritim, juga cukup memberikan kontribusi yang signifikan dalam menyalurkan pembiayaan ke masyarakat nelayan.

Penulis: Ahmad Syaikh dan Fajar Sulaiman

Sumber: Majalah Warta Ekonomi Edisi 04

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: