Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anbang Mundur dari Kesepakatan Starwood Hotel, Ada Apa?

Oleh: ,

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Anbang Insurance Group Co China telah melepas penawarannya sebesar US$ 14 miliar untuk membeli Starwood Hotels & Resorts Worldwide Inc. Mundurnya Anbang dari kesepakatan tersebut membuka jalan bagi Marriott International Inc untuk membeli operator hotel Sheraton dan Westin tersebut.

Langkah mengejutkan ini menandai akhir antiklimaks dari perang penawaran antara Marriott yang berambisi untuk menjadi perusahaan perhotelan terbesar di dunia, dengan sekitar 5.700 hotel, melawan ambisi Anbang untuk menciptakan portofolio besar pada aset real estat AS.

Ini juga merupakan pukulan bagi perusahaan China tersebut dalam ambisinya untuk memperoleh aset AS. Kesepakatan akuisisi anbang untuk Starwood akan menjadi pengambilalihan terbesar dari sebuah perusahaan AS oleh investor Cina.

"Kami tertarik dengan kesempatan yang disajikan oleh Starwood karena kualitasnya yang tinggi dalam memimpin perusahaan perhotelan global, serta masuk dalam banyak kriteria akuisisi kami, dan yang terpenting adalah memiliki kemampuan untuk menghasilkan keuntungan jangka panjang secara konsisten dari waktu ke waktu," kata Anbang dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip dari laman Channel NewsAsia di Jakarta, Senin (4/4/2016).

"Namun, karena berbagai pertimbangan pasar, konsorsium telah bertekad untuk tidak melangkah lebih jauh," kata Anbang, mengacu pada kesepakatan bersama dengan perusahaan ekuitas swasta J.C. Flowers & Co dan Primavera Capital Ltd.

Anbang tidak menjelaskan alasannya untuk tidak melanjutkan penawarannya yang lebih tinggi pada 26 Maret kepada Starwood.

"Alasan penarikan sederhana, Anbang tidak tertarik terlibat dalam perang penawaran yang berlarut-larut," kata Fred Hu, ketua Primavera, kepada Reuters dalam sebuah email.

Tidak jelas apakah Marriott telah merencanakan counterbid terhadap penawaran Anbang terhadap Starwood pada 26 Maret lalu. Sebelumnya Anbang tersingkir dari penawaran yang lebih kecil, lalu mencapai kesepakatan tertingginya, mengalahkan Marriot, dan pada akhirnya mundur dari kesepakatan tersebut.

Langkah ini memicu spekulasi mengenai apa yang mendorong Anbang untuk mengubah keputusannya, terutama mengingat bahwa banyak akuisisi di luar negeri Cina yang telah didorong oleh otoritas negara.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: