KPMG-SAS Luncurkan 'Stress Testing' Terintegrasi bagi Perbankan
WE Online, Jakarta - Perusahaan jasa KPMG Indonesia mengumumkan kerja samanya dengan SAS Indonesia dalam rangka membantu bank-bank di Indonesia untuk melakukan uji ketahanan atau stress test sebagai langkah antisipasi menghadapi berbagai risiko yang mengancam dari waktu ke waktu.
Director of Financial Risk Management KPMG Indonesia Richard Ticoalu mengatakan bahwa saat ini regulator jasa keuangan, OJK, mendorong setiap perbankan untuk melakukan stress testing yang cukup detail dan mendalam. Hal ini diperlukan agar regulator memiliki informasi tentang bagaimana kondisi perbankan saat ini berdasarkan hasil stress testing yang dilakukan oleh masing-masing bank.
"Berdasarkan pengalaman kami membantu perbankan, KPMG membantu dengan mengembangkan dan mengimplementasikan frame work atau desain sampai klien-klien kami bisa men-deliver dan tentunya platfrom teknologinya menggunakan aplikasi seperti SAS sehingga stress testing diharapkan bisa mencapai hasil yang diinginkan baik dari sisi perbankan maupun regulator," kata Richard di Jakarta, Selasa (19/4/2016).
Head of Financial Risk Management KPMG Indonesia James Loh menambahkan keunggulan KPMG dalam stress testing didukung dengan adanya centers of excellence (COE) global dan grup yang berdedikasi menangani bidang-bidang profesional dalam berbagai hal seperti perencanaan modal, risiko kredit, risiko pasar, kontrol internal, dan kualitas data.
"Kami yakin kerja sama ini dapat membantu bank di Indonesia untuk tidak hanya memenuhi persyaratan regulator, tetapi juga mengantisipasi guncangan ekonomi dengan cara menyeluruh dan tepat waktu," kata James.
Sementara itu, Sales Director SAS Indonesia Peter Sugiapranata mengapresiasi kerja sama pihaknya dengan KPMG. Sebagai provider, SAS akan memberikan pandangan-pandangan berdasarkan pengalaman dengan dunia perbankan dan regulator di negara-negara lain kepada perbankan di Indonesia.
"Kesempatan ini cukup bagus di mana kita sama-sama belajar dari pengalaman global yang kita lihat di Eropa maupun Amerika yang jauh lebih maju dari sisi regulasi sehingga untuk Indonesia lebih mudah tinggal mencontoh ketimbang mereka yang sudah pionir," ujar Peter.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo
Advertisement