Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Panigoro Sebut Industri Tembakau Terus Cari Untung

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Pengusaha Arifin Panigoro menyatakan industri tembakau akan terus berusaha mencari keuntungan sebanyak-banyaknya di Indonesia selagi tidak ada pembatasan atau pelarangan.

"Cara berpikir pengusaha itu sederhana. Selama masih bisa berpikir, mereka akan terus mencari keuntungan. Itu juga yang dilakukan British American Tobacco dan Philip Morris International," kata Arifin, dalam dialog di Griya Jenggala, Jakarta, Selasa (26/4/2016).

Arifin mengatakan Indonesia masih termasuk bangsa 'sudra' di dunia karena belum meratifikasi Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau (FCTC) pada saat hampir semua negara sudah meratifikasinya. Bahkan semua negara Asia, selain Indonesia, sudah meratifikasi.

Tanpa adanya ratifikasi FCTC, maka iklan, promosi dan sponsor rokok masih diperbolehkan di Indonesia. Indonesia pun termasuk negara yang membiarkan rokok dijual secara mudah dan bebas.

"Kemudahan itu yang menarik para industri rokok raksasa asing. Jadi kalau rokok kretek disebut warisan budaya, saat ini justru pasar rokok Indonesia sudah dikuasai industri asing," ujarnya pula.

Menurut Arifin, harga rokok di Indonesia juga termasuk termurah di dunia. Pada saat 70 juta orang di Indonesia saat ini sudah teradiksi oleh rokok, harga Rp15 ribu per bungkus tidak masalah bagi mereka.

"Selain rokok tidak sehat bagi semua orang, rokok juga akan semakin memiskinkan orang miskin. Data Lembaga Demografi Universitas Indonesia yang saya dapatkan, rumah tangga miskin dengan pendapatan hanya Rp1 juta per bulan menggunakan Rp500 ribu untuk membeli rokok," katanya lagi.

Industri rokok juga berupaya untuk menyasar para perokok pemula sebagai pengganti perokok-perokok lain yang semakin tua dan sakit-sakitan.

Dia mengingatkan, bila anak-anak dan generasi muda sudah mulai teradiksi rokok, bonus demografi Indonesia akan terancam.

"Karena itu, industri rokok harus dihadapi. Presiden sangat menentukan. Kita harus sampaikan suara ini kepada Presiden," ujarnya lagi. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: