Rio Tinto Investasikan US$5,3 Miliar dalam Proyek Mongolia
Oleh: ,
WE Online, Jakarta - Penambang Anglo-Australia Rio Tinto pada hari Jumat mengatakan bahwa pihaknya akan mulai bekerja pada ekspansi tambang tembaga dan emas Oyu Tolgoi di Mongolia yang bernilai US$ 5,3 miliar, setelah bertahun-tahun terombang-ambing oleh ketidakpastian politik di Mongolia.
Mega-proyek yang diperkirakan akan dimulai dalam beberapa bulan kedepan tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi hingga sepertiga dari produk domestik bruto Mongolia setelah beroperasi penuh, demikian kata Rio Tinto dalam sebuah pernyataan.
"Eksploitasi tambang bawah tanah akan dimulai pada pertengahan 2016 menyusul persetujuan dari investasi senilai US $ 5,3 miliar oleh mitra dan memperoleh semua perizinan yang diperlukan," kata Rio Tinto,seperti dikutip dari laman AFP di Jakarta, Minggu (8/5/2016).
Kepala divisi tembaga dan batubara Jean-Sebastien Jacques, akan menggantikan Sam Walsh dari Australia sebagai CEO Rio Tinto pada bulan Juli mendatang. Selama tiga tahun kepemimpinan Walsh, harga tembaga turun terendah dalam satu dekade. Dengan demikian, kesepakatan ekspansi tambang tembaga menjadi sangat penting bagi perusahaan sekelas Rio Tinto.
Jacques berjanji bahwa ia akan mengubah Oyu Tolgoi menjadi salah satu tambang tembaga paling signifikan secara global dan membuka 80 persen dari nilainya.
"Fundamental tembaga dalam jangka panjang akan tetap kuat dan produksi dari operasi penambangan bawah tanah Oyu Tolgoi akan dimulai pada saat pasar tembaga diperkirakan akan menghadapi defisit struktural," tambahnya.
Mongolia yang hanya memiliki tiga juta orang namun memiliki sumber daya alam bernilai sekitar US$ 1 triliun, telah menikmati booming ekonomi dalam beberapa tahun terakhir berkat investasi asing dan ekspor mineral. Perdana Menteri Mongolia Chimediin Saikhanbileg menggambarkan pernyataan Rio sebagai "hari yang membanggakan bagi Mongolia, bahwa negara ini telah kembali ke bisnis".
Pengumuman tersebut datang setelah Rio mencapai kesepakatan senilai US$ 4,4 miliar dengan organisasi keuangan internasional dan 15 bank komersial pada bulan Desember untuk membiayai ekspansi. Turquoise Hill Resources yang merupakan anak perusahaan Rio Tinto, memiliki 66 persen bagian dari Oyu Tolgoi LLC, sementara 34 persen sisanya dimiliki oleh pemerintah Mongolia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement