Pemerintah Amerika Serikat (AS) akhirnya menyetujui delapan maskapai untuk membuka layanan penerbangan ke ibu kota Kuba, Havana. Pengumuman tersebut datang pada saat bersamaan dengan mendaratnya penerbangan komersial pertama di Havana setelah hubungan kedua negara membeku selama 55 tahun.
Mengutip BBC di Jakarta, Jumat (2/8/2016), pesawat Jet Blue dari Miami mendarat di Santa Clara, Kuba, pada Rabu (31/8/2016), yang menandai perubahan hubungan antara AS dan Kuba. Di bawah pemerintahan Presiden Obama, AS memulai normalisasi hubungan dengan Kuba.
Maskapai penerbangan AS yang diizinkan terbang ke Havana mencakup American Airlines, Jet Blue, Delta, Southwest, United, Alaska Air, Spirit, dan Frontier Airlines. Kebanyakan dari maskapai-maskapai tersebut berencana untuk melakukan penerbangan perdananya pada akhir tahun ini atau awal tahun 2017.
Sampai saat ini, hanya ada pesawat sewaan yang terbang dari AS ke negara komunis tersebut. Kebanyakan orang Amerika melakukan perjalanan ke pulau yang hanya berjarak 90 mil (144 km) dari ujung Florida melalui negara ketiga. Hubungan antara Amerika Serikat dan Kuba membeku sejak tahun 1960-an ketika AS menjatuhkan embargo terhadap negara komunis tersebut.
Pada tahun 2014 Presiden Obama mengumumkan akan mengambil langkah-langkah untuk menormalkan hubungan dan pada bulan Agustus 2015 AS membuka kembali kedutaan besarnya di Havana setelah lebih dari lima dekade.
Kendati demikian, presiden tidak bisa mencabut embargo perdagangan dan berdasarkan undang-undang AS maka semua warga Amerika masih belum diizinkan untuk melakukan perjalanan ke Kuba untuk pariwisata.
Bahkan, perjalanan dengan penerbangan komersial harus memenuhi 12 kategori sebelum disetujui, termasuk kunjungan keluarga, pendidikan, dan jurnalisme.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: