Partai Golongan Karya (Golkar) mewacanakan untuk memasangkan Joko Widodo dan Sri Mulyani Indrawati di Pemilihan Presiden 2019.
Menanggapi hal itu, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menilai wacana itu kelewat cepat untuk dibahas saat ini. Pasalnya, dengan adanya dorongan politik semacam itu justru membuat Presiden Jokowi terhambat kinerjanya. Langkah Golkar ini dinilai justru membatasi dan membelenggu Presiden Jokowi dalam menjalankan program pemerintah sejalan dengan Nawacita dan Trisakti.
"Secara fatsun politik terlalu cepat, tidak terlalu bagus. Kalau PKB melihat bahwa Jokowi jangan dibebani oleh target poltiik praktis. Kawal Nawacita. Jangan sampai dukungan Golkar jadi beban dan membatasi langkah Jokowi," kata politisi PKB Maman Imanulhaq di Gedung DPR, Jakarta, Senin (5/9/2016).
Maman menambahkan bahwa saat ini masih menyisakan masa pemerintahan selama tiga tahun dan masih banyak janji-janji Presiden Jokowi masih belum terpenuhi. Di sisi lain kondisi ekonomi saat ini tengah lesu, belum bergerak positif. Untuk itu, diharapkan seluruh pihak, khususnya partai pendukung pemerintah mendukung kepemimpinan Jokowi saat ini dibidang ekonomi, ketimbang mewacanakan pasangan Pilpres.
Maman berharap agar Presiden Jokowi tidak terbebani oleh manuver-manuver politik Golkar. Presiden Jokowi, tegasnya, harus tetap fokus dan percaya diri memenuhi janji-janjinya mewujudkan Nawacita dan Trisakti.
"Pak Jokowi harus percaya diri dan penuhi janji-janjinya dulu. Masih jauh kok 2019, politik berjalan cepat, jangan sampai dukungan Golkar membelenggu. Jokowi harus fokus terwujudnya Nawacita dan Trisakti. PKB akan terus mendukung dan mengawal," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Cahyo Prayogo