Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Rabu (Kamis pagi WIB, 9/2/2017), karena berlanjutnya ketidakpastian politik di AS dan Eropa memberikan dukungan terhadap logam mulia.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Maret naik 3,4 dolar AS atau 0,28 persen menjadi menetap di 1.239,50 dolar AS per ounce.
Karena tidak ada laporan ekonomi utama yang dirilis pada Rabu, investor secara perlahan bergerak ke logam mulia, karena mereka menjadi semakin khawatir atas potensi pemilihan Marine LePen di Prancis, dan ketidakpastian atas kebijakan Presiden AS Donald Trump.
Para analis mencatat bahwa Marine LePen telah menyatakan bahwa ia ingin membawa Prancis keluar dari zona euro, dan larangan perjalanan oleh Presiden Trump menghadapi penentangan yang signifikan di pengadilan AS. Kedua faktor ini positif untuk emas dan telah meninggalkan investor khawatir tentang keadaan ekonomi global.
Emas juga mendapat dukungan ketika Dow Jones Industrial Average turun 33 poin atau 0,17 persen pada pukul 18.00 GMT. Analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan kerugian maka logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat yang aman. Sebaliknya, ketika ekuitas AS membukukan keuntungan maka logam mulia biasanya turun.
Logam mulia diberikan dukungan tambahan karena indeks dolar AS turun 0,07 persen menjadi 100,33 pada pukul 18.00 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar turun maka emas berjangka akan naik, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.
Para investor sedang menunggu rilis beberapa pidato Fed dan laporan ekonomi akhir pekan ini. Klaim pengangguran mingguan dan pidato Presiden Fed St Louis James Bullard akan dirilis pada Kamis waktu setempat dan laporan sentimen konsumen pada Jumat (10/2).
Perak untuk pengiriman Maret turun 5,1 sen, atau 0,29 persen, menjadi ditutup pada 17,705 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 6,5 dolar AS, atau 0,64 persen, menjadi ditutup pada 1.019,40 dolar AS per ounce. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait: