Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kemenkop Luncurkan Aplikasi CashCoop

        Kemenkop Luncurkan Aplikasi CashCoop Kredit Foto: Kemenkop
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Koperasi dan UKM meluncurkan Jaringan Konektivitas Koperasi "CashCoop". Kehadiran CashCoop merupakan bagian dari Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) Pemerintah berdasarkan Perpres Nomor 82/2016. Aplikasi CashCoop tersebut adalah?hasil kerja sama antaran Kemenkop UKM dengan PT Finnet Indonesia.

        "Aplikasi ini akan kita berikan ke koperasi secara gratis. Koperasi tidak perlu lagi menanggung join fee atau biaya lainnya. Saya minta agar koperasi minimal menggunakan terlebih dahulu sambil menunggu pengembangan-pengembangan lain yang akan kita koordinasikan dengan tim dari Finnet," kata Deputi Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Braman Setyo di Jakarta, Senin (20/2/2017).

        Braman juga mengungkapkan posisi keuangan inklusif Indonesia pada 2014 baru mencapai 36%, namun dengan adanya SNKI tersebut ditargetkan tingkat akses keuangan Indonesia pada 2019 bisa?mencapai 75%. Artinya, koperasi akan mendapatkan bargaining position yang setara dengan perbankan, jika koperasi berhasil menerapkan sumber daya teknologi informasi yang mudah diakses oleh masyarakat.

        Ia juga memastikan bahwa nantinya transaksi bisnis koperasi tidak akan semahal transaksi antar-perbankan ketika berhubungan dengan bank. Anggota koperasi akan memiliki kesempatan bisnis sesuai dengan fitur layanan yang diberikan. Untuk itu, Braman mengharapkan agar koperasi dapat memanfaatkan layanan CashCoop dengan maksimal.

        Sementara itu, Direktur Utama PT Finnet Indonesia Niam Dzikri menjelaskan CashCoop tidak hanya berfungsi sebagai payment system, namun juga sebagai funding.

        "Aplikasi CashCoop ini memiliki fungsi sebagai payment system dan funding. Payment system di antaranya?cashless untuk koperasi, pembelian (pulsa, token listrik, penjualan online), dan transfer," jelasnya.

        Selain itu, layanan keuangan digital tersebut juga dapat berkolaborasi dengan bank untuk kepentingan UMKM. Dengan demikian, menurut Niam, Indonesia bisa menjadi yang terbesar dalam digital ekonomi.

        "Sesuai dengan visi Presiden RI 2020, Indonesia bisa menjadi yang terbesar dalam digital ekonomi di mana pelakunya mayoritas adalah UMKM dengan layanan always on," ucapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ning Rahayu
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: