Otoritas Jasa keuangan (OJK) mengharapkan industri pasar modal Indonesia menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional dengan menyediakan pembiayaan pembangunan infrastruktur.
"Pemerintah sedang membangun infrastruktur, kebutuhan dana dari Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019 membutuhkan dana yang luar biasa besar hampir Rp5.000 triliun, pasar modal bisa untuk 'involved'," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida di Jakarta, Sabtu (18/3/2017).
Ia mengatakan bahwa pembiayaan dari pasar modal merupakan bentuk pembiayaan jangka panjang sehingga dapat diandalkan untuk pembangunan infrastruktur. Dengan demikian, diperlukan pendalaman pasar modal agar lebih likuid.
Nurhaida menambahkan bahwa pihaknya bersama dengan pemangku kepentingan di industri pasar modal Indonesia akan terus mengupayakan penambahan jumlah investor agar industri bertambah likuid dengan membangun kepercayaan investor.
"Suatu market akan berkembang kalau ada kepercayaan dan jumlah peserta banyak. Kita perlu meningkatkan jumlah investor secara masif. Dalam dua tahun terakhir ini, jumlah investor mencapai sekitar satu juta investor, merupakan pencapaian luar biasa. Namun di negara lain sekitar 20-30 persen seperti Malaysia dan Singapura," katanya.
Saat ini, lanjut dia, jumlah investor di pasar modal domestik baru mencapai sekitar 0,39 persen dari jumlah penduduk Indonesia yang sekitar 258 juta. Maka itu, OJK bersama dengan "stakeholder" lainnya akan terus melakukan upaya untuk meningkatkan literasi pengetahuan masyarakat tentang pasar modal.
Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan menambahkan bahwa dengan basis investor yang kuat, terutama investor ritel maka pasar modal domestik dapat memobilisasi dana masyarakat, sehingga turut menunjang pembangunan ekonomi nasional. "Kami akan terus berupaya untuk memperluas basis investor, khususnya investor ritel, dan meningkatkan literasi pasar modal di masyarakat," katanya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Dewi Ispurwanti
Tag Terkait: