Jalur Kereta Api Layang atau Loopline siap dioperasikan pada tahun 2020, kata Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono.
Bambang dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, mengatakan jalur Lingkar Layang (Loopline) dibangun dalam rangka mengatasi lonjakan penumpang commuter sebesar dua juta per hari mengingat saat ini penumpang KA commuter telah melebihi 1,1 juta per hari.
"Loopline" akan berperan dalam mengatasi kemacetan dan mengurangi volume lalu lintas di jalan raya Jakarta.
"Dengan akan dibangunnya 'loopline', maka penumpang kereta api dari Jabodetabek dalam tujuannya ke titik-titik sentra bisnis di ibukota tidak perlu lagi berganti transportasi lainnya tetapi cukup naik ke atas menggunakan kereta api Loopline," katanya.
Tender Investasi untuk pembangunan Jalur Lingkar Layang akan dilaksanakan oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
"BPTJ akan menawarkan kepada badan usaha yang berminat dalam bentuk skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dengan pola 'solicited'," katanya.
Jalur Lingkar (Loopline) meliputi Manggarai - Pondok Jati - Rajawali - Kampung Bandan - Tanah Abang- Manggarai.
Pembangunan Loopline juga akan meningkatkan frekuensi pemberangkatan kereta karena waktu tunggu (headway) setiap pemberangkatan semakin pendek.
Loopline juga dibangun dalam upaya meningkatkan jumlah penumpang.
Dalam hal ini, BPTJ sedang melaksanakan pelelangan umum dengan jasa konsultasi guna mendukung percepatan pembangunan loopline dengan kegiatan yang disebut DED (Detailed Enginering Design), Akan ada dua tahap DED, tahap I meliputi lintas Pondok Jati - Rajawali - Kampung Bandan sepanjang 11 Kilometer yang akan dilaksanakan oleh BPTJ tahun ini dan sudah melalui proses melalui pelelangan umum dengan jasa konsultasi.
Dan tahap II akan dilaksanakan tahun depan dan meliputi jalur lintas Kampung Bandan - Tanah Abang - Manggarai sepanjang 18 Kilometer.
Pembangunan "loopline" adalah program jangka panjang BPTJ yang bertujuan untuk mengatasi kemacetan Jabodetabek dan juga untuk mengurangi jumlah pelintasan sebidang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: