Produsen listrik terkemuka PT Pembangkitan Jawa ? Bali (PJB) mengakui jika sepanjang tahun 2018 beban pembangkit listrik alami pengurangan. Untuk mengatasi? tersebut, Anak perusahaan listrik negara (PLN) ini terus melakukan koordinasi dengan induknya (PLN) untuk meningkatan kualitas penambahan produksi listrik
?Target sampai dengan 2019 nanti dapat menghasilkan listik besar 11.000 MW,? tegas Sekertaris Perusahaan PT PJB Muhammad Bardan di Surabaya, Sabtu (26/5/2018)
Diantaranya, lanjut Bardan, PJB ikut mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 7 yang terletak di Desa Terate, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Untuk saat ini, salah satu fokus PJB yaitu bersama dengan perusahaan China Senhua Energy Company pemenang tender pembangunan PLTU Jawa 7 untuk mengembangkan pembangkit listrik tersebut.
?Kapasitas atau daya listrik yang dapat dihasilkan oleh pembangkit tersebut sekitar 2 X 1.000 MW dengan progres 2018 sekitar 45 persen dari target rata-rata,? paparnya.
Terkait pengelolaan PLTU Jawa 7, Semua mempunyai kepemilikan saham sebesar 70 peraen bersama PJB dengan kepemilikan saham 30 persen.
?Untuk harga rata-rata daya listrik 1 MW dihargai dengan USD 1,2 juta, maka tidak sedikit keuntungan yang diperoleh oleh PJB,? terangnya
Selain PLTU Jawa 7, PJB juga mulai mengembangkan beberapa pembangkit lain dengan prosentase pengelolaan 51 persen. Beberapa pembangkit yang bakal digarap akhir 2018 ini diantaranya ada di PLTU Jawa 3, PLTU Sumatra Utara 2, PLTU Sumba 1,3 dan 4. Selain itu semua, PJB juga ikut mengembangkan PLTU Kalimatan Selatan, Tengah dan Riau.
?Pola yang telah diperuntukkan oleh PLN adalah dengan mencari menentukan para investor secara mandiri yang berdasar ketentuan untuk dapat bersama dengan PJB mengelola beberapa pembangkit listrik tersebut. Target dan ketentuan prosentasenya, PJB mendapat 51 persen saham, sisanya untuk investor,? pungkas Muhammad Bardan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait: