Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Peringati Hari Guru, Menteri Edhy Kampanye Gemarikan

        Peringati Hari Guru, Menteri Edhy Kampanye Gemarikan Kredit Foto: Agus Aryanto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ikut memperingati Hari Guru Nasional, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo didampingi Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Agus Suherman melakukan Safari Gemarikan di Junior High Global Islamic School (GIS), Jakarta Timur, Senin (25/11/2019).

        Kegiatan itu dimanfaatkan untuk melakukan Parent?s Teaching dan mengkampanyekan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan).

        Mengawali paparannya, Edhy menyebut Indonesia memiliki potensi laut yang besar, namun belum dimanfaatkan secara optimal. Indonesia memiliki luas perairan 6,4 juta km2 dan panjang garis pantai 108 ribu km. Dari hamparan perairan laut dan darat, Indonesia memiliki potensi lestari perikanan tangkap 12,54 juta ton per tahun.

        Baca Juga: Edhy Prabowo Sudah Kantongi Izin dari Menkeu soal Hibah Kapal Asing

        Sementara di bidang budi daya, Indonesia memiliki potensi budi daya air tawar 2,83 juta ha, budi daya air payau 2,96 juta ha, dan budi daya laut 12,12 juta ha. Namun, pemanfaatan ketiganya masih sangat rendah yaitu masing-masing 10,7 persen, 21,9 persen, dan 2,7 persen.

        "Perairan kita juga kaya akan spesies ikan. Setidaknya terdapat 8.500 spesies ikan, 555 spesies rumput laut, dan 950 spesies biota terumbu karang," jelas Edhy.

        Selain potensi sumber daya hayati tersebut, menurut Edhy, Indonesia juga memiliki potensi pengembangan wisata bahari, deep sea water, Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC), bioteknologi, industri maritim, jasa kelautan, produksi garam dan turunannya, serta biofarmakologi laut.

        Kekayaan sumber daya kelautan dan perikanan beragam dan melimpah di hampir sebagian besar wilayah merupakan anugerah bagi bangsa Indonesia.

        "Ini harus kita manfaatkan sebagai penggerak ekonomi nasional, penyedia lapangan kerja, penghasil devisa, serta pendukung terwujudnya ketahanan pangan dan gizi nasional," paparnya.

        Namun, Edhy menyayangkan, di tengah kekayaan tersebut, saat ini masyarakat Indonesia masih menghadapi permasalahan gizi. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (2018) oleh Kementerian Kesehatan, salah satu permasalahan gizi di Indonesia yaitu pertumbuhan stunting atau hambatan pertumbuhan tubuh (30,8%).

        "Artinya, satu dari tiga balita di Indonesia mengalami gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis," imbuhnya.

        Menurut Edhy, stunting tidak hanya berpengaruh pada penurunan produktivitas, namun juga berdampak pada penurunan kecerdasan dan mengakibatkan kerentanan terhadap penyakit. Untuk itu, dalam kesempatan tersebut,? Edhy mengajak para siswa untuk gemar mengonsumsi ikan. Para orangtua siswa yang hadir juga diminta untuk menyediakan menu makanan sehat bagi keluarganya.

        Bahkan untuk menarik minat para siswa, Edhy melakukan beberapa permainan atraktif terkait ikan. Dijelaskannya, ikan ini mengandung protein, omega 3 (EPA dan DHA), mineral, dan banyak vitamin yang tidak hanya baik bagi pertumbuhan tubuh, tetapi juga kecerdasan otak.

        "Saya mengajak para siswa agar menyukai ikan dan menjadikan ikan sebagai menu wajib sehari-hari," ucapnya.

        Edhy juga menyebut, kandungan gizi pada ikan jauh lebih baik daripada kandungan pada daging merah dan ayam. Selain itu, harganya juga jauh lebih murah.

        Dia berpendapat, mengonsumsi ikan dapat mendukung program pemerintah dalam hal perbaikan gizi masyarakat. Dari sisi suplai, total produksi perikanan Indonesia pada 2018 mencapai 14,13 juta ton, belum termasuk produksi rumput laut.

        Kontribusi produksi perikanan tangkap sebesar 7,25 juta ton dan perikanan budi daya sebesar 6,88 juta ton. Sementara dari sisi permintaan, angka konsumsi ikan nasional pada 2018 sebesar 50,69 kg per kapita dan pada 2019 ditargetkan meningkat menjadi 54,49 kg per kapita setara ikan utuh segar.

        Baca Juga: Menteri KKP Pengganti Susi: Penenggelaman Kapal Gak Ada Guna

        Melalui peringatan Hari Guru Nasional, Edhy juga menyampaikan apresiasi tertinggi bagi para guru yang telah menjadi pendidik sekaligus orangtua bagi para siswanya. Kepada para siswa, dia berpesan agar mematuhi dan menuruti nasehat orangtua dan guru.

        Menurut Edhy, masa-masa remaja atau SMP merupakan masa yang tepat untuk melatih komunikasi anak dan mendorong mereka untuk mengembangkan diri. Memang cukup sulit untuk para pendidik (orangtua dan guru) membina anak-anak di usia remaja. Namun, pendidik yang sukses dapat membantu remaja menemukan tujuan dan cita-cita mereka.

        "Bersamaan dengan Hari Guru, mari kita sama-sama ucapkan selamat kepada Ibu-Bapak guru kita yang sudah dengan kasih membuat kita merasa paling hebat. Jangan lupa, tidak ada yang lebih hebat daripada guru kita sendiri," ajak Edhy, dilanjutkan dengan komando untuk menyanyikan lagu Hymne Guru.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Agus Aryanto
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: