Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Apa Itu Rapid Test Corona?

        Apa Itu Rapid Test Corona? Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Rapid test corona adalah metode tes yang dilakukan secara masal untuk melakukan tes virus corona (COVID-19) di dalam tubuh seseorang. Metode rapid test sendiri adalah cara yang ditiru pemerintah Indonesia dari Korea Selatan.

        Rapid test corona ini diklaim cepat dilakukan dan bisa diperiksa ke hampir semua laboratorium kesehatan di rumah sakit yang berada di Indonesia.

        Baca Juga: Profesor Asal Australia Beberkan Alasan Social Distancing Cara Terbaik Redam Penyebaran Corona

        Metode rapid test corona di Korea Selatan sejatinya berbeda dari yang diterapkan Indonesia yakni dengan menggunakan Q-tip (semacam stik panjang) untuk mengambil sampel di bagian belakang mulut dan tenggorokannya dan kemudian menempatkannya ke dalam tabung reaksi. Lalu, tenaga kesehatan juga akan mengusap naik ke hidung hingga membuat seseorang tidak nyaman.?

        Meski demikian, tes ini hanya dilakukan beberapa menit. Setelahnya, setiap orang diizinkan pulang dan dia akan mendapat telepon jika hasilnya positif, atau pesan yang mengabarkan jika hasilnya negatif. Tes ini dikenal dengan swab.

        Tes ini dinilai sangat efektif menekan penyebaran virus corona. Hal itu terbukti lewat angka kematian di Korea Selatan akibat virus Corona turun 0,1 persen atau 84 orang. Dilansir Aljazeera di Jakarta, Senin (23/3/2020) tes tersebut bukanlah satu-satunya langkah yang dilakukan Korea Selatan.

        Roh Kyoung-ho, seorang dokter yang bekerja di Departemen Kedokteran Laboratorium di Layanan Asuransi Kesehatan Nasional Rumah Sakit Ilsan mengatakan ketika ilmuwan China pertama kali mempublikasikan urutan genetik virus COVID-19 pada Januari, setidaknya empat perusahaan di Korea Selatan diam-diam mulai mengembangkan dan menimbun alat tes bersama pemerintah. Jauh sebelum negara itu mengalami wabah.

        Pada saat keadaan memburuk, Korea Selatan telah memiliki kemampuan untuk menguji lebih dari 10.000 orang per hari, termasuk di pusat pengujian darurat dan melayani semua keluhan masyarakat melalui layanan telepon konsultasi di rumah sakit.

        Sementara, rapid test corona di Indonesia dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan melalui spesimen darah. Juru Bicara Pemerintah Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto menjelaskan bahwa hasil negatif dari Rapid Test tidak memberikan jaminan bahwa yang bersangkutan tidak sedang sakit.

        Sebab, pada rapid test yang diperiksa adalah immunoglobulin, maka dibutuhkan reaksi imunoglobulin dari seseorang yang terinfeksi virus corona paling tidak satu minggu.

        ?Karena kalau belum terinfeksi atau terinfeksi kurang dari seminggu kemungkinan pembacaan imunoglobulinnya akan memberikan gambaran negatif,? ujarnya.

        Memahami makna RAPID TEST CORONA COVID 19

        Terdapat Huruf C = Control. Dalam alat tersebut, HARUS muncul strip nya. Jika tidak, bisa jadi alat rusak atau darah digunakan kurang.

        Selanjutnya ada Ig = imunoglobulin, antibodi dalam darah yang dibuat manusia spesifik thd paparan infeksi. Lalu, tulisan Ig M (+) = terjadi paparan baru-baru ini saja dan tulisan Ig G (+) = terjadi paparan di masa lampau.

        Jadi demikian cara membacaya:

        Jika Ig M (+), Ig G (-) = lanjutkan dengan pemeriksaan PCR dan Genome Sequencing di RS rujukan untuk memastikan. Juga bila Ig M (+) dan Ig G (+).

        Tapi BILA Ig M (-), Ig G (+) = LAKUKAN rapid test lagi di minggu depan dan 2 minggu ke depan. Sebab bisa jadi antibodi saat ini belum cukup untuk mendeteksi.

        Hal yang sama untuk rapid tes HARUS DIULANGI jika Ig M dan Ig G negatif semua, tapi ada risiko paparan.

        Edukasi ini SEHARUSNYA DIJALANKAN SEBELUM RAPID TEST DIKERJAKAN, agar tidak menimbulkan kepanikan dan salah pemahaman.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: