Ketua Badan Eksekutif Nasional Solidaritas Perempuan, Dinda Nisa Yura mengkritik pernyataan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang menganalogikan virus corona atau Covid-19 sebagai istri.
“Pernyataan ini bukan hanya mencerminkan dangkalnya daya pikir pemerintah untuk memecahkan persoalan pandemi Covid-19, tetapi juga menunjukkan pola pikir seksis dan misoginis pejabat publik,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/5/2020).
Baca Juga: Makjleb Banget Sindiran Fadli Zon ke Mahfud MD: Kasihan Gelar Profesornya
Baca Juga: Dokter Tentara Bongkar Rahasia Corona di China: Soal Li Wenliang
Ia menjelaskan bahwa pernyataan tersebut memuat keinginan untuk menguasai perempuan. Bahkan, menyamakan Corona dengan istri juga mempertegas cara pikir patriarkis yang melihat perempuan sebagai objek.
“Lelucon yang menjadikan perempuan sebagai objek yang dianggap biasa, akan melanggengkan budaya kekerasan terhadap perempuan,” ujarnya.
Menurut dia, pandangan tersebut berseberangan dengan komitmen Indonesia yang telah meratifikasi Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan sejak tahun 1984 silam.
“Ketika seorang pejabat publik mengeluarkan pernyataan yang merendahkan perempuan, maka menjadi tantangan bagi perjuangan penghapusan kekerasan terhadap perempuan, maupun upaya mendorong negara menghormati, memenuhi, dan melindungi hak-hak perempuan,” jelas dia.
Diketahui sebelumnya, Menkopolhukam Mahfud Md sebelumnya mengatakan berdamai dengan Covid-19 sama seperti menikah.
“Saya kemarin mendapat meme dari Pak Luhut (Menko Kemaritiman) itu begini, ‘Corona is like your wife. In easily you try to control it, then you realize that you can't. Then, you learn to live with it’,” ujar Mahfud.
Selain itu, pernyataan Mahfud menuai kritik dari Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon merespons pernyataan Menkopolhukam Mahfud MD yang menyebut angka kematian akibat virus corona (Covid-19) lebih rendah dibanding angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas
Menurutnya, Mahfud MD tahu apa yang harus dikatakan untuk membela keadaan. "Saya kira P @mohmahfudmd bingung n kehabisan content mau ngomong apa lagi utk “membela” keadaan. Kasihan gelar profesornya," cuitnya, saat membalas tulisan Politikus Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, Rabu (27/5).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil