Kim Jong-un, pemimpin Korea Utara (Korut), memuji swasembada ekonomi negara meski faktanya kondisi keuangan rezim komunis tersebut berada dalam ketidakpastian. Pujian disampaikan dalam pertemuan politbiro Partai Buruh, partai berkuasa di Korea Utara.
Dalam pertemuan itu, sang diktator muda juga membahas proyek-proyek ekonomi termasuk industri kimia.
Baca Juga: Selebaran Anti-Korut Beredar di Korsel, Adik Kim Jong-un Gerah dan Siap Kasih Tindakan Keras
Belum jelas kapan pertemuan para elite Partai Buruh itu berlangsung, namun pernyataan Kim Jong-un dalam pertemuan itu baru disiarkan media pemerintah setempat, Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), Senin (8/6/2020).
Kondisi keuangan Korea Utara sedang berada dalam ketidakpastian akibat sanksi internasional yang beruntun yang bertujuan untuk menghentikan program nuklir Korut. Kondisi itu diperparah oleh pandemi global virus corona baru (Covid-19).
"Pertemuan tersebut membahas masalah-masalah penting yang timbul dalam pengembangan lebih lanjut swasembada ekonomi negara dan meningkatkan standar kehidupan masyarakat," tulis KCNA.
"Pertemuan biro politik ke-13 berulang kali menekankan bahwa industri kimia adalah pendorong utama perekonomian nasional," lanjut media pemerintah tersebut mengutip pernyataan Kim Jong-un.
"Dia (Kim Jong-un) menekankan perlunya memberikan prioritas utama untuk meningkatkan kapasitas untuk memproduksi pupuk," imbuh KCNA.
Kim Jong-un telah mengejutkan dunia dengan muncul dalam peresmian pabrik pupuk pada 1 Mei lalu setelah spekulasi tentang kondisi kesehatannya jadi pemberitaan media internasional selama berminggu-minggu.
Pertemuan politbiro Partai Buruh juga menekankan pembangunan rumah-rumah hunian sebagai cara untuk meningkatkan standar hidup rakyat Korea Utara.
"Menunjuk secara rinci masalah yang harus segera diselesaikan untuk memastikan kondisi kehidupan warga di kota, Pemimpin Tertinggi menekankan untuk mengambil langkah-langkah negara yang kuat untuk memastikan kondisi kehidupan masyarakat termasuk pembangunan rumah tinggal," papar KCNA dalam laporannya yang dilansir Reuters.
Kim telah melakukan sejumlah kecil kunjungan luar biasa dalam beberapa bulan terakhir, dengan ketidakhadirannya dari liburan besar yang memicu spekulasi tentang kondisi kesehatannya. Terlebih, Pyongyang telah meningkatkan langkah-langkah terhadap penanganan pandemi Covid-19.
Pemerintah Korea Utara mengatakan tidak memiliki kasus baru yang dikonfirmasi terkait Covid-19. Namun, badan intelijen utama Korea Selatan mengatakan wabah di negara itu tidak dapat dikesampingkan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: