Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dunia dalam Kabut Resesi, Dolar AS dan Rupiah Justru Dulang Apresiasi!

        Dunia dalam Kabut Resesi, Dolar AS dan Rupiah Justru Dulang Apresiasi! Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kabut resesi menyelimuti perekonomian global akibat pandemi Covid-19. Bagaimanapun, Bank Dunia menyebut bahwa dalam jangka pendek, perekonomian global sudah mengalami resesi dengan proyeksi ekonomi pada tahun ini negatif hingga 5,2%. 

        "Ekonomi global menderita pukulan yang menghancurkan. Proyeksi dasar kami, ini bahkan menciptakan resesi terdalam sejak perang dunia kedua," kata Kepala Bank Dunia, David Malpass, dalam Laporan Global Economic Prospects Juni 2020 yang dirilis pada Kamis (4/06/2020) lalu.

        Baca Juga: Jepang Masuk Resesi, Indeks Nikkei Memerah Sendirian di Asia!

        Menariknya, ketika bayang-bayang resesi semakin nyata menghantui perekonomian negara-negara di dunia, termasuk Amerika Serikat (AS), perburuan aset safe haven semakin gencar dilakukan. Nilai tukar dolar AS pun menjadi kian perkasa di hadapan mata uang global, seperti dolar Australia, euro, poundsterling, dolar New Zealand, dolar Kanada, franc, yuan, dolar Hong Kong, won, dan baht.

        Baca Juga: Bergidik! Rupiah Kini Diserang Balik!

        Tak kalah hebat daripada dolar AS, nilai tukar rupiah juga mendulang apresiasi tinggi dari hampir semua mata uang. Hingga pukul 10.15 WIB, rupiah menguat 0,60% ke level Rp13.861 per dolar AS. Bahkan, sebelumnya rupiah sempat bertengger di level tertingginya di angka Rp13.835 per dolar AS. Tiga mata uang global lainnya juga ikut lumpuh di hadapan rupiah, yakni dolar Australia (0,82%), euro (0,64%), dan poundsterling (0,61%).

        Di kancah Asia, rupiah bertengger di posisi teratas sebagai mata uang paling perkasa. Rupiah unggul terahdap yuan (0,76%), dolar Singapura (0,75%), won (0,69%), dolar Hong Kong (0,61%), baht (0,59%), ringgit (0,55%), dolar Taiwan (0,47%), dan yen (0,31%). 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: