Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Apa Itu Bullish?

        Apa Itu Bullish? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bullish adalah kondisi pasar yang ditandai oleh transaksi jual beli yang sangat aktif. Pasar di sini adalah pasar saham di mana bullish merujuk pada kondisi ketika harga saham cenderung mengalami penguatan secara berkelanjutan pada satu periode tertentu.

        Kenaikan pasar saham dapat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di suatu negara bahkan di seluruh dunia. Bullish bisa terjadi ketika sektor usaha dan bisnis berkembang ataupun tingkat pendapatan perkapita naik, pertumbuhan laba perusahaan yang meningkat, dan faktor lainnya.

        Baca Juga: Apa Itu Bilyet?

        Istilah bullish juga merujuk pada sentimen positif para trader terhadap aset finansial, kendati nilai atau harga aset finansial tersebut belum menunjukan pergerakan naik.

        Bullish berawal dari kata bull yang artinya banteng, maka tak heran ada logo banteng di setiap bursa efek negara mana pun. Alasan di balik banteng menjadi lambang saham yang bergerak naik karena banteng menanduk ke atas. Apabila direpresentasikan dengan kondisi perkelahian hewan antara banteng dan beruang, jika banteng menang maka pasar diharapkan akan bergerak ke atas.

        Pada lingkup trading forex, bullish mengacu pada kondisi di mana base currency dari suatu pasangan mata uang menguat nilainya, sementara quote currency mengalami penurunan atau melemah. Pasar bullish seperti ini dikenal dengan istilah uptrend.

        Sebagai contoh, ketika seorang investor bullish terhadap EUR/USD, maka itu artinya ia meyakini Euro akan terus menguat terhadap USD, sehingga grafik EUR/USD diperkirakan bakal bergerak naik terus.

        Penilaian Bullish Investor

        Bullish Jangka Pendek

        Ketika seorang trader meyakini harga suatu aset akan meningkat dalam kurun waktu beberapa jam, beberapa hari, atau beberapa minggu, maka ia bisa mengatakan aset tersebut bullish dalam jangka pendek". 

        Posisi harga aset tersebut bisa jadi masih menurun sekarang, tetapi karena memprediksi akan bullish, maka investor akan melakukan analisis teknikal dengan target mencari titik reversal (pembalikan harga). Titik reversal itu dapat menjadi sinyal untuk close posisi jual (sell) yang sudah dibuka, maupun sinyal untuk entry membeli (buy) aset tersebut.

        Bullish Jangka Panjang

        Ketika seorang investor meyakini bahwa harga suatu aset akan meningkat dalam waktu antara satu tahun ke depan atau lebih, maka ia dapat mengatakan aset tersebut bullish dalam jangka panjang". Prediksi seperti ini merupakan sinyal beli yang sangat kuat untuk partisipan pasar saham, karena menandakan adanya peluang profit dari capital gain maupun dividen.

        Sementara itu, bullish bisa terjadi atas sejumlah faktor, baik faktor yang bersifat fundamental ataupun faktor akibat euforia pasar.

        Pasar bullish yang disebabkan oleh faktor fundamental berdampak pada kondisi bullish yang cenderung konsisten dan bertahan lama, kontradiktif dengan kondisi bullish sebagai dampak dari euforia pasar.

        Apa yang Harus Dilakukan Investor saat Pasar Sedang Bullish

        Hal yang biasa dilakukan investor saat bullish adalah dengan memanfaatkan kenaikan harga dengan membeli saham di awal tren (jika memungkinkan) dan kemudian menjualnya ketika sudah mencapai puncaknya.

        Selama pasar bullish, setiap kerugian biasanya kecil dan sementara; seorang investor dapat secara aktif dan percaya diri berinvestasi dalam lebih banyak ekuitas dengan mengharapkan hasil pengembalian yang lebih tinggi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: