Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Negara-negara yang Menjadi Sarang Ranjau Darat Terbesar di Dunia

        Negara-negara yang Menjadi Sarang Ranjau Darat Terbesar di Dunia Kredit Foto: Reuters/Enrique Marcarian
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sudah ratusan tahun ranjau darat menjadi senjata efektif dan juga murah untuk menjebak sekaligus membunuh musuh dalam perang.

        Penggunaan ranjau mudah untuk ditempatkan dan sulit ditaklukkan karena bisa kapan saja meledak ketika diinjak atau dilalui kendaraan besar.

        Baca Juga: Inilah 8 Silsilah Keluarga Tertua di Dunia, Usianya Ribuan Tahun

        Pasca-perang, tidak semua ranjau meledak. Akibatnya, di berbagai negara, ranjau masih tertanam di perut bumi yang sewaktu-waktu mengancam keselamatan jiwa.

        Berikut negara-negara dengan jumlah ranjau terbanyak di dunia.

        1. Mesir

        Perkiraan sebaran ranjau : 23 juta

        Mesir diperkirakan memiliki ladang ranjau sebanyak 23 juta yang tersebar di beberapa wilayah terutama di wilayah perbatasan langsung dengan Laut Mediterania.

        Saat Perang Dunia II, Sekutu yang ingin menguasai kawasan Afrika bagian utara harus berperang dengan Jerman yang menginginkan perluasan wilayah.

        Akibatnya ranjau-ranjau mematikan banyak sekali dipasang di kawasan Mesir. Pihak militer di Mesir sudah berusaha menumpas semua ranjau. Namun hanya 7 juta ranjau yang bisa diangkat dalam kurun waktu 15 tahun.

        2. Iran

        Perkiraan sebaran ranjau : 16 juta

        Iran menghadapi masalah ladang ranjau yang cukup pelik di wilayahnya. Setidaknya selama perang dengan Irak di tahun 1980-1988 ada 12-16 juta ranjau yang dipasang oleh tentara Irak.

        Ranjau itu menempati 4 juta hektare lahan di Iran yang mayoritas telah berubah menjadi sebuah kota untuk pertanian di zaman sekarang. Kawasan yang paling banyak memiliki ranjau berada di selatan dan barat.

        Iran terus melakukan penelusuran terhadap ranjau-ranjau agar kota seperti Khuzestan, Kermanshah, Ilam, dan Kurdistan aman dari ranjau yang akan meledak kapan saja ketika diinjak.

        Hingga sekarang, pemerintah Iran terus berusaha menghapuskan ranjau-ranjau agar warga negaranya selamat dari mara bahaya.

        3. Afghanistan

        Perkiraan sebaran ranjau : 10 juta

        Di wikayah Afghanistan setidaknya terpendam 10 juta ranjau yang ditanam di berbagai kawasan seperti sekolah, lahan pertanian, jalan setapak, dan kawasan lain yang banyak dilalui oleh orang.

        Akibatnya, hampir setiap hari ada ratusan orang terkena ledakan ranjau hingga setidaknya ada 100.000 orang yang bagian tubuhnya harus diamputasi.

        Banyaknya ranjau di kawasan Afghanistan berasal dari Inggris dan Amerika. Saat mengalami konflik dengan Rusia di kawasan itu, mereka menanam jutaan ranjau dengan harapan Rusia bisa dipukul mundur dengan mudah.

        4. Angola

        Perkiraan sebaran ranjau : 10 juta

        Di wilayah Angola saat ini diperkirakan masih mendekam sekitar 10 juta ranjau yang disebabkan konflik di masa lalu. Sebagai sebuah negara beriklim tropis yang terletak di pantai barat daya Afrika, Angola sebenarnya memiliki semua yang dibutuhkan untuk menjadi negara makmur.

        Sayang, semua kekayaan yang dimiliki Angola justru bagaikan kutukan akibat konflik berkepanjangan.

        Negara bekas jajahan Portugal ini terjerumus dalam konflik berkepanjangan selama puluhan tahun. Kondisi inilah yang menyebabkan Angola menjadi salah satu negara dengan ladang ranjau terbesar di dunia.

        5. China

        Perkiraan sebaran ranjau : 10 juta

        Wilayah perbatasan China dan Vietnam pernah menjadi tempat medan pertempuran perang Sino-Vietnam pada Februari 1979. Diperkirakan terdapat 10 ribu ranjau yang ditanam dalam area tersebut.

        Walaupun perang telah berakhir, hingga saat ini ranjau tersebut masih tersimpan di dalam tanah. Karena banyaknya ranjau tersebut telah membuat tentara China (The People's Liberation Army) pada 2017 telah melakukan operasi melumpuhkan ranjau darat di wilayah itu.

        6. Irak

        Perkiraan sebaran ranjau : 10 juta

        Irak mengalami beberapa kali konflik yang cukup hebat. Pertama adalah Perang Teluk yang terjadi pada 1991. Selanjutnya ada perang dengan Iran yang terjadi pada 1980-1988.

        Selain dua perang itu, Irak juga mengalami perang sipil hingga beberapa kali dan terlibat di dalam perang dunia kedua di masa lalu.

        Akibat banyaknya perang ini, Irak memiliki banyak sekali ladang ranjau mematikan. Diperkirakan ada 10 juta ranjau yang masih tertanam di dalam tanah Saddam Husein ini.

        7. Kamboja

        Perkiraan sebaran ranjau : 7 juta

        Tiga dekade perang di Kamboja meninggalkan luka mendalam bagi seluruh masyarakat Kamboja.

        Bahkan sampai hari ini masyarakat masih merasakan dampak perang yang cukup mematikan dengan tertanamnya 7 juta ranjau di tanah mereka yang mengakibatkan berbagai warga sipil mengalami luka-luka.

        8. Bosnia-Herzegovina

        Perkiraan sebaran ranjau : 6 juta

        Bosnia-Herzegovina pun memendam sekitar 6 juta ranjau. Pada akhir 2013, Bosnia dan Herzegovina telah melaporkan bahwa daerah seluas 1.216 km persegi telah terkontaminasi dengan ranjau yang sebagian besar ditanam pada 1992-1995 ketika pecahnya Yugoslavia.

        Upaya menghilangkan ranjau-ranjau ini telah terhambat oleh banjir 2014 yang menggeser banyak ranjau ke daerah-daerah yang telah dibersihkan.

        9. Kuwait

        Perkiraan sebaran ranjau : 5 juta

        Kuwait adalah salah satu negera dengan kekayaan minyak yang melimpah dan memiliki panorama alam yang indah.

        Meskipun demikian, ternyata Kuwait juga menyimpan catatan masa lalu yang kelam dengan tersebarnya 5 juta ranjau di negara tersebut yang salah satunya akibat ivasi Irak.

        10. Vietnam

        Perkiraan sebaran ranjau : 3,5 juta

        Dampak perang membuat wilayah Vietnam saat ini diperkirakan masih menyimpan sekitar 3,5 juta ranjau. Ranjau dan bom merupakan warisan perang antara Vietnam dan Amerika Serikat (AS) pada Perang Dunia II sejak 1945 hingga 1975.

        Dalam perang tersebut, AS melakukan empat kali penjatuhan ranjau dan bom dari udara dan telah menewaskan sekitar 42.000 dan melukai lebih dari 62.000 jiwa.

        Pemerintah Vietnam menyebutkan negaranya butuh paling tidak 100 tahun atau dana lebih dari USD10 miliar (Rp131 triliun) untuk membebaskan negaranya dari ranjau darat dan bom.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: