Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        GSP Diperpanjang, Indonesia Kembali Dapat Pemangkasan Tarif Ekspor dari Amerika

        GSP Diperpanjang, Indonesia Kembali Dapat Pemangkasan Tarif Ekspor dari Amerika Kredit Foto: Kemendag
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Indonesia mendapat berita gembira pekan ini. Laman resmi United States Trade Representative mengumumkan Generalized Preference System (GSP) untuk beberapa negara, termasuk Indonesia. GSP adalah sistem pengurangan atau bahkan pemangkasan tarif masuk barang (ekspor) ke Amerika Serikat yang diberikan kepada negara-negara yang telah diseleksi oleh Pemerintah Amerika Serikat. 

        Indonesia kembali memperoleh fasilitas ini setelah serangkaian perundingan yang sangat alot. Kementerian Perdagangan sebagai kementerian yang berada di garis depan dalam perundingan dagang dengan negara lain menyambut baik hasil ini sekaligus mengapresiasi peran kementerian dan lembaga lain, termasuk Kementerian Luar Negeri. Baca Juga: Indonesia Bidik Ekspor ke AS Rp878 Triliun hingga 2024

        “Kita bersyukur dan sangat gembira dengan diperpanjangnya fasilitas GSP oleh Pemerintah Amerika Serikat. Ini adalah hasil usaha perundingan perdagangan yang dilakukan oleh Kemendag dan kementerian serta lembaga lain, termasuk Kemenlu. Intinya ini adalah hasil dari upaya dari semua pihak dan kami mengapresiasi kerja sama yang baik ini,” Kata Wamendag Jerry Sambuaga saat didaulat menjadi narasumber Webinar ID Talks yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Tiongkok secara daring akhir pekan kemarin. Baca Juga: Garuda Berencana Garap Penerbangan Kargo Ekspor Laut, Ini Penjelasannya

        Wamendag Jerry mengatakan bahwa Amerika Serikat adalah mitra dagang Indonesia yang sangat penting. AS adalah mitra dagang terbesar kedua setelah China. Kelebihan yang lain adalah Amerika Serikat bersama India dan Filipina menyumbangkan surplus terbesar dalam perdagangan luar negeri Indonesia.

        Secara total, neraca perdagangan Indonesia surplus USD 13,51 Miliar pada periode Januari-September 2020. Sementara dengan Amerika Serikat saja, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Indonesia mencatatkan peningkatan  surplus sebesar USD 1,08 Miliar year on year (yoy). Pada 2018, ekspor Indonesia ke AS yang menggunakan fasilitas GSP mencapai US$2 miliar dengan komoditas utama yang menjadi andalan berupa tas, perhiasan emas, ban truk dan bis, kabel, dan alat musik.

        Menanggapi pemilihan presiden Amerika Serikat yang akan diadakan pekan depan, Jerry menanggapi bahwa siapapun yang terpilih, Indonesia tetap akan terus melanjutkan hubungan baik khususnya dalam bidang perdagangan dengan Amerika Serikat. Seperti diketahui, Amerika Serikat akan mengadakan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada tanggal 3 November 2020 dimana kandidat Partai Republik yang merupakan petahana yaitu Donald Trump akan berkompetisi dengan penantangnya,  Joe Biden dari Partai Demokrat. 

        Mantan anggota Komisi I tersebut optimistis hubungan dengan Amerika Serikat akan tetap stabil baik yang terpilih Trump maupun Biden. Prinsipnya, Indonesia menjalin hubungan baik dengan negara manapun dan tidak berpihak kepada poros kekuatan manapun. Hal ini tidak lepas dari dasar kebijakan politik bebas aktif yang dianut Indonesia. Kepentingan Indonesia menurut Jerry sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 yaitu menjaga ketertiban dan keamanan dunia dan memajukan kesejahteraan umum. 

        Prinsip bebas aktif tersebut diimplementasikan dalam perjanjian perdagangan juga. Kita berhubungan dagang dengan semua negara dengan prinsip saling menguntungkan dan dalam rangka mencapai perdamaian kesejahteraan bersama. 

        “Karena itu kita tidak berhenti mengembangkan hubungan perdagangan melalui perjanjian-perjanjian baik bilateral, regional maupun multilateral,” imbuh Wamendag.

        Kembali pada GSP, Wamen Millenial itu mengatakan bahwa tariff preferensi ini telah memberikan imbas positif berupa menguatnya daya saing produk Indonesia di pasar AS. Ia berharap kesempatan ini dimanfaatkan secara optimal oleh semua pelaku usaha. Kementerian Perdagangan menurutnya siap menjalin sinergi dan kolaborasi yang lebih baik dengan semua stake holders.

        “Kami yakin kementerian teknis yang mengurusi produksi akan segera menindaklanjuti kesempatan ini. Kami di Kementerian Perdagangan yang bertanggung-jawab di hilir siap selalu untuk bergandeng tangan sehingga misi presiden untuk meningkatkan surplus neraca perdagangan bisa tercapai,” Tutup Jerry.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: