Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Apa Itu Diskonto Bank?

        Apa Itu Diskonto Bank? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Diskonto bank adalah bunga atas pinjaman yang dikurangi pada saat pinjaman dibuat. Bunga tersebut dihitung di muka dan dikurangi secara lumpsum saat jumlah pinjaman diberikan. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) definisi diskonto adalah potongan atau bunga yang harus dibayar oleh orang yang menjual wesel atau surat dagang yang diuangkan sebelum waktunya.

        Kebijakan diskonto bank menjadi bagian dari instrumen kebijakan moneter. Hal ini biasanya dilaksanakan oleh bank sentral sebagai lembaga keuangan yang berfungsi mengatur penambahan atau pengurangan peredaran uang dalam ekonomi negara.

        Baca Juga: Apa Itu Diskon?

        Kebijakan diskonto juga berkaitan erat dengan politik diskonto.Politik diskonto termasuk komponen penting dari instrumen kebijakan moneter. Namun, politik diskonto merupakan suatu kebijakan yang akan menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar.

        Dalam beberapa kasus, diskon bank diterapkan ketika pinjaman diberikan, dan secara otomatis dikurangi dari jumlah pinjaman. Efek deduksi ini menjadi nasabah hanya perlu membayar kembali nilai nominal pinjaman dan ia tidak perlu membayar bunga.

        Nasabah yang mengajukan diskon bank harus memiliki catatan yang kuat dan baik mengenai pembiayaan sebelumnya dengan bank. Biasanya, mereka melakukan pembayaran tepat waktu untuk mempertahankan diskon bank. Sebaliknya, seseorang yang gagal membayar kembali jumlah pinjaman sebelumnya tidak dapat memanfaatkan diskon bank. 

        Adapun tujuan adanya diskonto juga untuk memperlancar likuiditas negara, sehingga kebijakan diskonto bisa mengontrol permasalahan ekonomi masyarakat dan menciptakan pemerataan kesejahteraan masyarakat.

        Ketika Bank Sentral sudah mengurangi jumlah uang yang beredar, dampak kebijakan diskonto yang terjadi adalah menaikan suku bunga. Masyarakat diharapkan menyimpan uang di bank saat meningkatnya suku bunga. Dengan demikian, jumlah uang yang beredar berkurang dan kebijakan untuk menaikkan suku bunga yang dilakukan oleh Bank Sentral digunakan untuk menekan inflasi.

        Sementara itu, Bank Sentral yang hendak menambah jumlah uang yang beredar maka akan menurunkan suku bunga. Penurunan suku bunga yang rendah membuat Bank Sentra berharao masyarakat untuk tidak senang atau kurang puas jika menyimpan uang di bank, sehingga jumlah uang yang beredar di masyarakat bertambah.

        Berbeda ketika Bank Sentral akan melakukan penurunan suku bunga, maka perekonomian negara mengalami resesi. Bahkan, bisa sampai terjadi deflasi.

        Contoh Diskonto

        Berikut ini beberapa contoh kebijakan diskonto yang akan dilakukan oleh Bank Sentral dalam mencapai suatu keseimbangan ekonomi suatu negara sebagaimana dikutip dari harmony.co.id di Jakarta, Kamis (26/11/2020):

        1. Jual Beli Surat Berharga

        Bank Sentra bertugas mengawasi kegiatan yang terjadi di bank-bank umum. Cara Bank Sentral memberikan kepercayaan kepada masyarakat adalah dengan memberikan kepastian bahwa bank umum dapat membayar semua cek baik yang diajukan atau yang dikeluarkan oleh nasabah.

        2. Menaikkan Tingkat Suku Bunga

        Kondisi Bank Sentral dalam menaikkan suku bunga yaitu saat tingkat konsumen pada bank sangat tinggi, sehingga Bank Sentral akan menahan kegiatan di sektor ekonomi dengan cara menaikkan suku bunga. Melalui cara ini akan menimbulkan pengaruh seperti jumlah uang meningkat di bank umum, penurunan harga barang di pasaran, nilai uang meningkat dan inflasi menurun.

        3. Adanya Penurunan Suku Bunga

        Bank Sentral dapat melakukan penurunan suku bunga ketika tingkat konsumtif masyarakat rendah, sehingga Bank Sentral akan memberikan penawaran yang menarik dengan cara menurunkan suku bunga.

        Adanya penurunan suku bunga juga dapat mendorong sebagian masyarakat menjadi melakukan pinjaman dalam membangun usaha atau untuk kepentingan lainnya. Pengaruh dari kebijakan ini adalah uang di bank menurun, peningkatan harga barang di pasaran dan nilai uang menurun.

        4. Inflasi Meningkat

        Dampak inflasi dapat menjadi meningkat karena uang beredar di masyarakat menjadi banyak. Selain itu tingkat konsumtif masyarakat juga tidak sebanding dengan peredaran uang, sehingga dapat menyebakan inflasi meningkat.

        Dua cara yang paling efektif yang dilakukan oleh Bank Sental adalah dengan menaikkan atau menurunkan suku bunga. Cara ini merupakan pilihan dalam menaikkan atau menurunkan suku bunga yang disesuaikan dengan kondisi ekonomi karena suku bunga memiliki dampak yang berbeda.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: