Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan mengusulkan dan mendorong Pemerintah untuk mengajak masyarakat agar melakukan pengibaran bendera Merah Putih setengah tiang, selama minimal sehari.
Pasalnya, 53 prajurit terbaik TNI AL yang menjadi awak kapal selam KRI Nanggala yang menjalankan tugas Negara dinyatakan gugur yang secara resmi disampaikan Panglima TNI, begitu pula gugurnya Kepala Intelligen Daerah Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha Karya gugur ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua pada Ahad (25/4/2021).
Baca Juga: Syarief Hasan Ajak Peduli Anak Yatim dan Fakir Miskin
Menurut Syarief Hasan, instruksi pengibaran bendera pantas dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada jasa dan bakti para prajurit yang gugur dalam tugas negara. “Hilangnya KRI Nanggala hingga akhirnya ditetapkan tenggelam dan awak kapal dinyatakan gugur telah menyita perhatian nasional karena mereka dalam tugas negara,” ungkap Syarief Hasan
Ia pun menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban atas gugurnya para awak kapal selam KRI Nanggala – 402 yang hilang pada Rabu, (21/4/2021). Ia berharap, para personel TNI AL tersebut dapat segera ditemukan/dievakuasi oleh tim Search and Rescue (SAR).
“Saya selaku pribadi dan pimpinan MPR RI menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas kejadian yang membawa duka ini. Semoga para awak kapal selam KRI Nanggala dapat segera ditemukan /dievakuasi dan keluarga prajurit yang menjadi korban diberikan ketabahan serta kesabaran atas kejadian ini. Begitu pula belasungkawa atas gugurnya Kabinda Papua, semoga keluarga almarhum diberikan ketabahan," ungkapnya.
Dari rilis resmi Dinas Penerangan TNI AL (Dispenal) disebutkan bahwa kapal selam milik TNI AL ini hilang kontak saat melakukan latihan penembakan senjata strategis di Perairan Selat Bali. Kapal selam ini hilang hingga dinyatakan tenggelam bersama 53 personel yang merupakan prajurit-prajurit TNI AL yang sedang latihan menembakkan torpedo.
Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini pun mendukung langkah TNI untuk melakukan investigasi agar dapat mengetahui penyebab tenggelamnya kapal selam tersebut. “Hasil investigasi tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan dan pembelajaran agar tidak kembali terjadi hal yang serupa,” sambungnya
Syarief Hasan menyebut bahwa para prajurit yang menjadi korban merupakan pahlawan-pahlawan bangsa sebab mereka menjadi korban saat menjalani tugas untuk memperkuat pertahanan negara.
53 prajurit TNI AL yang berada di dalam kapal selam tersebut adalah para pahlawan dan abdi bangsa. Semoga, para prajurit mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Begitupun dengan gugurnya Kabinda Papua yang ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua pada Ahad, saat perwira tinggi TNI AD mempertahankan wilayah NKRI (25/4/2021)
“Saya selaku pribadi dan pimpinan MPR RI juga turut menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas gugurnya Kabinda Papua. Semoga keluarga Kabinda Papua yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta kesabaran atas kejadian ini dan kita mengharapkan masalah KKB ini ditumpas secepatnya,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan, gugurnya 53 prajurit TNI AL yang menjadi awak kapal selama KRI Nanggala dan gugurnya Kabinda Papua menjadi duka seluruh rakyat Indonesia.
“Dalam satu hari, kita mendapatkan dua kabar duka, gugurnya para prajurit terbaik bangsa. Kita berharap, semuanya dapat menjadi bahan evaluasi ,begitupun masalah KKB di Papua yang seharusnya Pemerintah lebih tegas bertindak sehingga kejadian-kejadian serupa tidak terjadi di masa depan. Demi untuk NKRI. Kita harus memberikan penghormatan antara lain berupa pengibaran Merah Putih setengah tiang yang terakhir kepada Perajurit-perajurit kita yang gugur berjuang untuk Merah Putih dan NKRI," tutup Syarief.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: