Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Apa Itu Nilai Pasar?

        Apa Itu Nilai Pasar? Kredit Foto: Salma Markets Companies
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Nilai pasar adalah nilai yang digunakan untuk menggambarkan nilai aset atau perusahaan di pasar keuangan. Nilai pasar juga biasa digunakan untuk merujuk pada kapitalisasi pasar dari perusahaan publik. Nilai pasar juga dihitung dengan mengalikan jumlah saham yang beredar dengan harga saham saat ini.

        Tak hanya itu, nilai pasar paling mudah ditentukan untuk instrumen yang diperdagangkan di bursa seperti saham, karena harga pasarnya tersebar luas dan mudah tersedia. Namun, keadaan ini sedikit lebih menantang untuk dipastikan seperti sekuritas pendapatan tetap.

        Baca Juga: Apa Itu Nilai Intrinsik?

        Namun, kesulitan terbesar dalam menentukan nilai pasar terletak pada memperkirakan nilai aset tidak likuid seperti real estat dan bisnis, yang mungkin memerlukan penggunaan penilai real estat dan ahli penilaian bisnis masing-masing.

        Nilai pasar suatu perusahaan merupakan indikasi yang baik dari persepsi investor tentang prospek bisnisnya. Kisaran nilai pasar di pasar keuangan sangat besar, mulai dari kurang dari USD1 juta (Rp14 miliar) untuk perusahaan terkecil hingga ratusan miliar untuk perusahaan terbesar yang paling sukses di dunia.

        Selain itu, nilai pasar ditentukan oleh valuasi atau kelipatan yang diberikan oleh investor kepada perusahaan, seperti price-to-sales, price-to-earnings, enterprise value-to-EBITDA, dan sebagainya. Semakin tinggi valuasi, semakin besar nilai pasar.

        Nilai pasar juga dapat berfluktuasi selama banyak periode waktu dan secara substansial dipengaruhi oleh siklus bisnis. Nilai pasar jatuh selama pasar bearish yang menyertai resesi dan naik selama pasar naik yang terjadi selama ekspansi ekonomi.

        Faktor yang memengaruhi nilai pasar yaitu sektor di mana perusahaan beroperasi, profitabilitasnya, beban utang, dan lingkungan pasar yang luas. Sebagai contoh, Perusahaan X dan Perusahaan B mungkin memiliki penjualan tahunan sebesar USD100 juta (Rp1,4 triliun), tetapi jika X adalah perusahaan teknologi yang berkembang pesat sementara B adalah pengecer tradisional, nilai pasar X umumnya akan jauh lebih tinggi daripada Perusahaan B.

        Dalam contoh di atas, Perusahaan X dapat melakukan perdagangan dengan kelipatan penjualan 5 kali, yang akan memberikan nilai pasar sebesar USD500 juta (Rp7,2 triliun), sedangkan Perusahaan B dapat melakukan perdagangan dengan kelipatan penjualan 2 kali, yang akan memberikan nilai pasar sebesar USD200 juta (Rp2,9 triliun).

        Nilai pasar sebuah perusahaan mungkin berbeda secara signifikan dari nilai buku atau ekuitas pemegang saham. Sebuah saham umumnya akan dianggap undervalued jika nilai pasarnya jauh di bawah nilai buku, yang berarti saham tersebut diperdagangkan dengan diskon besar untuk nilai buku per saham.

        Ini bukan berarti bahwa suatu saham dinilai terlalu tinggi jika diperdagangkan dengan harga premium terhadap nilai buku, karena ini tergantung pada sektor dan tingkat premi dalam kaitannya dengan rekan-rekan saham.

        Nilai buku juga dikenal sebagai nilai eksplisit dapat sangat mempengaruhi nilai implisit perusahaan yaitu, persepsi pribadi dan penelitian investor dan analis, yang pada gilirannya mempengaruhi apakah harga saham perusahaan naik atau turun.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: