Hari Raya Idul Adha yang jatuh kemarin, tidak sepenuhnya diikuti warga untuk merayakannya di rumah. Di Jakarta dan Solo misalnya, masih banyak masjid yang tetap gelar shalat Idul Adha secara berjamaah. Mengetahui hal ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kelihatan gondok. Sementara Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming masih santai menjalani isolasi mandiri.
Seperti yang terjadi di sejumlah masjid di Johar Baru, Jakarta Pusat. Warga tetap menggelar shalat Idul Adha secara berjemaah di masjid. Banyaknya warga yang datang, membuat jemaah meluber hingga ke jalan-jalan.
Lewa foto dan video yang beredar di media sosial, tidak sedikit jemaah yang ikut shalat tidak mengenakan masker. Kalau pun memakai masker, tapi posisinya hanya menempel di bawah dagu. Ditambah lagi dengan tidak adanya jaga jarak bagi jemaah yang meluber hingga ke jalan-jalan.
Baca Juga: Mas Anies Beraninya sama Ibu-Ibu, Terus Jadi Lembut Pas Masjid Gelar Salat Ied, Gubernur Tempe!
Mengetahui banyak warganya masih bandel, Anies mengaku kecewa. Padahal, sudah jauh-jauh hari Anies ingatkan kepada warga, termasuk pada pengurus masjid untuk meniadakan shalat berjamaah. Mengingat kasus Corona di Ibu Kota belum bisa dikendalikan.
“Kita mesti sama-sama mementingkan syariat terlaksana dengan baik, tapi keselamatan juga tetap terjaga,” beber Anies.
Anies lantas menyinggung kondisi rumah sakit di Jakarta yang saat ini sudah nyaris penuh oleh pasien Corona. Artinya, kalau ada warga yang tertular Corona, maka sulit untuk mencari tempat perawatan di rumah sakit.
“Kepada pengurus masjid sadarilah rumah sakit sudah penuh. Jadi ini bukan dilarang saja, tempatnya kalau sakit sulit,” tekannya.
Namun, eks Mendikbud ini tetap bersyukur, masih banyak juga warga Jakarta yang mematuhi seruannya. Salah satunya untuk melaksanakan shalat Idul Adha di rumah hingga pelaksanaan penyembelihan hewan kurban di rumah pemotongan hewan (RPH).
“Alhamdulillah warga Jakarta hari ini umumnya menaati anjuran untuk menyelenggarakan shalat Idul Adha di rumah. Kemudian kegiatan pemotongan dilakukan di RPH, kalau dilakukan kepanitiaan, maka dikerjakan oleh panitia saja,” imbuhnya.
Kekecewaan juga datang dari Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) DKI Jakarta, Makmun Al Ayyubi. Padahal, sebelum hari raya, pihaknya sudah mengeluarkan edaran dari Kementerian Agama dan Pemprov DKI untuk meniadakan shalat berjamaah di masjid.
Berdasarkan laporan yang masuk ke pengurus, tercatat ada 36 masjid di Jakarta yang menggelar shalat Idul Adha berjamaah. Menurutnya, jumlah tersebut kemungkinan bertambah lagi.
Kondisi yang sama juga terjadi di Solo, Jawa Tengah. Sejumlah masjid di wilayah yang dipimpin Gibran Rakabuming ini juga tetap menggelar shalat Id berjamaah. Menurut Satgas Covid-19 Surakarta itu, hampir sebagian besar masyarakat melaksanakan shalat Idul Adha di masjid secara berjemaah. Namun, Satgas menyebut pelaksanaan shalat Idul Adha masih sesuai prokes.
Seperti yang terjadi di Masjid Agung Keraton Surakarta. Masjid bersejarah di Kota Batik itu tetap menggelar shalat Idul Adha berjemaah. Pelaksanaan ibadah menerapkan prokes ketat. Jemaah yang hadir pun dibatasi hanya penduduk di sekitar lingkungan masjid.
Baca Juga: Kemarin Ibu-Ibu Dimarahin, Pak Anies, Sekarang Gak Marah-Marah Lagi? Ini Urusan Nyawa Lho..
Pembatasan jumlah jamaah ini, membuat masjid lebih lengang, tidak berdesak-desakan. Aturan jaga jarak di dalam masjid tetap diberlakukan. Setiap anggota jemaah juga sudah membawa sajadah dari rumah. Seluruh jemaah mengenakan masker dengan tertib.
Apa tanggapan Gibran? Seharian kemarin, putra sulung Presiden Jokowi ini tidak memberikan keterangan pers terkait perayaan Idul Adha di Solo. Mengingat, sejak 14 Juli lalu, Gibran masih menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Gibran dinyatakan positif Corona dengan status orang tanpa gejala (OTG).
Namun lewat akun Instagram miliknya @gibran_rakabuming, Gibran mengunggah tulisan berupa harapannya di hari raya Idu Adha ini. Dalam unggahannya itu, Gibran berharap Hari Raya Idul Adha kali ini membuat masyarakat tangguh untuk bangkit melawan Corona.
“Selamat merayakan Idul Adha 1442 Hijriah, semoga kita kian tangguh untuk bangkit melawan Covid!” kata Gibran lewat unggahannya tersebut.
Gibran mengunggah pula pernyataan bahwa Idul Adha ini merupakan momentum yang sangat penting untuk saling berbagi kepada sesama, meneladani keikhlasan, dan ketaatan yang diajarkan oleh para Nabi. Salah satunya, kecintaan untuk menjalin hubungan dengan Allah dan sesama manusia.
“Kecintaan habluminallah dan habluminannaas yang harus berjalan selaras akan saling menguatkan kita bersama untuk menghadapi wabah global ini,” tambah Gibran.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: