Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dengerin, Sekjen PBB Memohon-mohon Masyarakat Dunia Jaga Hubungan Baik Taliban

        Dengerin, Sekjen PBB Memohon-mohon Masyarakat Dunia Jaga Hubungan Baik Taliban Kredit Foto: Reuters/Lisi Niesner
        Warta Ekonomi, London -

        Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memohon kepada masyarakat internasional pada Kamis (9/9/2021) untuk mempertahankan hubungan dengan Taliban. Dia memperingatkan bahwa "keruntuhan ekonomi" dengan kemungkinan jutaan kematian harus dihindari.

        “Kita harus menjaga dialog dengan Taliban, di mana kita menegaskan prinsip kita secara langsung – dialog dengan rasa solidaritas dengan rakyat Afghanistan,” katanya kepada AFP.

        Baca Juga: Janji Kesetiaan yang Mengikat Al-Qaeda dengan Taliban jadi Penghambat Berbagai Hal?

        “Tugas kami adalah untuk memperluas solidaritas kami kepada orang-orang yang sangat menderita, di mana jutaan dan jutaan orang berisiko mati kelaparan,” tambah Guterres.

        Sekjen PBB mengatakan "tidak ada jaminan" tentang apa yang mungkin keluar dari pembicaraan tetapi diskusi adalah suatu keharusan "jika kita ingin Afghanistan tidak menjadi pusat terorisme, jika kita ingin perempuan dan anak perempuan tidak kehilangan semua hak yang diperoleh selama periode sebelumnya, jika kita ingin kelompok etnis yang berbeda dapat merasa terwakili.”

        “Sampai saat ini, dalam diskusi yang kami lakukan, setidaknya ada penerimaan untuk berbicara,” tambah Guterres, yang tidak menutup kemungkinan akan pergi ke Afghanistan suatu hari nanti jika kondisinya benar.

        Guterres menambahkan bahwa Taliban menginginkan pengakuan, dukungan keuangan, dan sanksi dihapuskan.

        “Itu memberikan pengaruh tertentu kepada komunitas internasional,” katanya, seraya menambahkan bahwa “situasi keruntuhan ekonomi yang dapat menciptakan konsekuensi kemanusiaan yang mengerikan” harus dihindari.

        Guterres menyarankan bahwa, seperti halnya Yaman, adalah mungkin untuk meramalkan pemberian “instrumen keuangan” ke Kabul yang tidak akan dikenakan sanksi saat ini.

        “Ini demi kepentingan komunitas internasional dan saya tidak berbicara tentang pencabutan sanksi atau pengakuan. Saya berbicara tentang langkah-langkah yang ditargetkan untuk memungkinkan ekonomi Afghanistan bernafas.”

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: