Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, ada lebih dari empat juta kematian per tahun akibat kegemukan atau obesitas pada 2017. Tantangannya ialah tak ada cara pintas untuk bisa menurunkan berat badan pada kasus obesitas.
Menurut Profesor Kirsten Davidson PhD dari Boston College, cara terbaik untuk menghentikan obesitas adalah dengan mencegah terjadinya kenaikan berat badan yang berlangsung sedikit demi sedikit, dalam waktu panjang. Terlebih, saat ini ada beragam makanan atau minuman berkalori tinggi sehingga sangat mudah bagi setiap orang untuk mendapatkan asupan kalori melebihi kebutuhannya.
Baca Juga: Penting! Penderita Diabetes Sering Mengalami Gatal? Mungkini Ini Penyebabnya
Untuk menghindari hal ini, Profesor Davidson menyarankan agar setiap orang menimbang berat badan mereka setiap hari atau minimal sekali dalam sepekan. Bila berat badan tampak mulai meningkat, coba lakukan perubahan gaya hidup.
Baca Juga: Beberapa Jenis Masalah Keringat Berlebih yang Terkait dengan Kondisi Diabetes
"Walaupun strategi itu bekerja dengan baik untuk banyak orang, mungkin tak akan berhasil untuk orang-orang yang memiliki ikatan emosional dengan makanan dan berat badan," ujar Prof Davidson.
Bagi orang-orang yang ingin menurunkan kelebihan berat badannya, penting untuk melakukannya secara bertahap dan perlahan. Hindari berolahraga berat hingga berjam-jam dan memaksakan diri untuk menerapkan diet rendah kalori yang ekstrim.
Upaya-upaya seperti ini akan membuat tubuh merasa "terancam" dan memperlambat metabolisme untuk menjaga kestabilan di dalam tubuh. Akibatnya, berat badan tidak akan turun dan malah bisa meningkat.
Baca Juga: Konsumsi Lemak Susu Bisa Menurunkan Risiko Penyakit Jantung?
"Ada bukti bahwa metabolisme berubah sebagai bagian dari adaptasi evolusi terhadap kelaparan, dan tubuh bisa mengenali penurunan (asupan) kalori," jelas Manson.
Cara yang dianjurkan oleh Manson adalah tidak menyiksa tubuh saat sedang menurunkan berat badan. Pilih makanan yang dapat memunculkan perasaan kenyang dan bergizi. Hindari makanan-makanan tinggi kalori atau ultra proses yang hanya akan memunculkan perasaan lapar lebih cepat.
Salah satu jenis pengaturan pola makan yang direkomendasikan Manson adalah diet Mediterania. Diet ini didominasi oleh buah, sayur, ikan, dan minyak zaitun. Diet Mediterania juga rendah akan konsumsi daging merah, daging proses, dan makanan proses.
Baca Juga: Waspada! 5 Gejala pada Pria Berikut Ini Menunjukkan Masalah Kesehatan, Gejala Nomor 2 Bikin Kaget
Selain pola makan sehat, penting juga untuk menjalani pola hidup yang aktif. Salah satu kegiatan yang dianjurkan adalah latihan ketahanan. Menurut Manson, latihan yang dapat meningkatkan massa otot seperti latihan ketahanan dapat mendorong metabolisme dengan baik.
"Olahraga ini juga sangat baik untuk kesehatan dalam hal memperbaiki kesehatan tulang, kepadatan tulang, dan massa otot yang lebih besar juga penting untuk menurunkan risiko diabetes tipe 2," kata Manson.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: