Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Singgung Kondisi Negara Tetangga, Satgas Perubahan Perilaku: Mari Disiplin Protokol Kesehatan

        Singgung Kondisi Negara Tetangga, Satgas Perubahan Perilaku: Mari Disiplin Protokol Kesehatan Kredit Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
        Warta Ekonomi -

        Waspada terhadap gelombang ketiga Covid-19 yang diprediksi terjadi di akhir tahun harus terus ditingkatkan. Mulai dari disiplin protokol kesehatan (prokes), vaksinasi hingga memperketat kembali pembatasan mobilitas masyarakat.

        Akun @satgasperubahanperilaku mengungkap negara tetangga, Singapura, yang sedang mengalami gelombang ketiga Covid-19. Sementara di Indonesia, sedang menikmati kasus yang terus turun.

        Dia meminta masyarakat tetap disiplin protokol kesehatan (prokes) dalam situasi apa pun, baik kasus Covid-19 sedang tinggi atau rendah. Memakai masker, menjaga jarak dan menjauhi berkerumun serta rajin cuci tangan harus terus jadi kebiasaan baru.

        Baca Juga: Penting! Kaki Penderita Diabetes Sering Bengkak? Mungkin Ini Penyebabnya

        “Pandemi tak akan usai jika kita abai! Lebih baik lebay daripada abai,” kata @satgaspe­rubahanperilaku.

        Akun @drpriono1 meyakini, gelombang ketiga tidak ada atau tidak akan terjadi di Indonesia. Asalkan, ada tindakan korektif setiap ada lonjakan kasus yang umumnya lokal.

        “Perkuat sistem surveilans, mobilisasi pen­duduk agar patuh prokes dan genjot vaksinasi. Penuh tantangan, tapi bisa,” katanya.

        Akun @andiniayu membeberkan perilaku anomali di Jakarta. Kata dia, saat ini di Jakarta sudah mulai mencoba normal. Di jalan sudah mulai banyak yang tidak memakai masker dan kumpul-kumpul di jalan. Bahkan, sektor esensial sudah mau uji coba kerja di kantor 100 persen.

        “Sejujurnya agak deg-degan takut gelom­bang ketiga,” ungkap @andiniayu.

        Baca Juga: Penderita Diabetes Mengalami Kaki Bengkak? Ini Tips yang Bisa Dilakukan untuk Mengatasinya

        Akun @spasmomen40 mengungkapkan, salah satu cara mencegah terjadinya gelombang ketiga adalah memperketat mobilitas.

        Kata @Swandi82172890, gelombang ke­tiga akan muncul apabila terjadi mobilitas masyarakat secara ekstrem. “Ditambah lagi masyarakat tidak disiplin prokes,” tambah @ Swandi82172890.

        “Lakukan aktivitas sewajarnya saja dan disiplin prokes. Tetap pakai masker dan jaga protokol kesehatan. Waspada jangan lengah,” kata @AlatasAnzel.

        Akun @rudoolfo mengatakan, gelombang ketiga dan seterusnya akan terjadi selama virusnya ada. Dia meminta masyarakat tidak perlu takut berlebihan, namun tetap was­pada.

        “Kalau kita terus terus khawatir, takut, yang hancur ekonomi keluarga, karena disuruh tinggal di kamar. Tidak menjual, tidak ada yang beli. Saran saya, setiap kegiatan pakai masker,” katanya.

        Menurut @ranggasetyo, mau tidak mau Indonesia pasti mengalami gelombang ke­tiga. Meski tingkat penularannya belum bisa dipastikan lebih tinggi atau tidak. Kata dia, tidak ada pilihan kecuali prokes ketat dan vaksinasi full.

        Akun @Swandi82172890 mengatakan, antara persebaran vaksinasi dan mutasi virus Corona tidak sebanding. Juga tingkat kesa­daran masyarakat disiplin prokes yang tidak naik signifikan. Akibatnya, gelombang ketiga Covid-19 hanya menunggu waktu saja.

        “Indonesia tengah menunggu lonjakan kasus Covid-19. Berkaca dari negara lain, kita sebaiknya tetap waspada,” kata @nafikr­ezpector.

        Baca Juga: Tips Aman Penderita Diabetes Menaikkan Berat Badan Akibat Penurunan Berat yang Tak Wajar

        Sementara, @naanajem meminta pemer­intah mengevaluasi kembali rencana men­gizinkan kegiatan skala besar, khususnya konser. Dia bilang, pembatalan izin konser berskala besar dapat mencegah terjadinya gelombang ketiga.

        “Aku nggak setuju (konser). Takutnya ada gelombang ketiga. Mending perketat protokol kesehatannya dulu,” ujarnya. [ASI]

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: