Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Terungkap! Ini Alasan Mengapa Anak Usia 5-11 Tahun Perlu Vaksin Covid-19

        Terungkap! Ini Alasan Mengapa Anak Usia 5-11 Tahun Perlu Vaksin Covid-19 Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
        Warta Ekonomi -

        Vaksin Covid-19 saat ini sudah diizinkan penggunaannya bagi anak-anak dari lima hingga 11 tahun di sejumlah negara, salah satunya adalah Amerika Serikat (AS). Sementara itu, di Indonesia, anak usia enam hingga 11 tahun juga akan mendapatkan vaksin Covid-19.

        Pfizer-BioNTech menjadi merek vaksin Covid-19 pertama di AS yang diizinkannya penggunaannya bagi anak-anak di bawah usia 12 tahun. Sebagian besar orang tua juga mengatakan siap untuk memberikan vaksinasi bagi buah hati mereka.

        Baca Juga: Apakah Konsumsi Jagung Aman dan Hadirkan Manfaat Kesehatan untuk Penderita Diabetes?

        Dilansir Today, jajak pendapat dari Kaiser Family Foundation menunjukkan sekitar sepertiga orang tua ingin membawa anak-anak mereka untuk vaksinasi segera setelah izin dikeluarkan oleh otoritas. Sementara itu, ada 24 persen yang mengatakan tidak mengizinkan dan 60 persen dari orang tua anak-anak berusia lima hingga 18 tahun mendukung sepenuhnya, termasuk penetapan aturan agar murid yang hendak melaksanakan pelajaran tatap muka langsung harus divaksinasi terlebih dahulu.

        Mengapa anak usia lima tahun ke atas perlu mendapatkan vaksinasi Covid-19? Sebagian besar anak-anak memang mengembangkan Covid-19 lebih ringan dibanding orang dewasa. Itu berarti masih ada yang memiliki potensi penyakit para akibat wabah ini.

        Baca Juga: Apa Benar Bunga Telang Bermanfaat untuk Penderita Diabetes?

        "Jadi pendapat tidak ada gunanya vaksinasi anak-anak karena mereka tidak akan memiliki gejala parah akibat Covid-19 tidak berlaku bagi saya," jelas Claire McCarthy, asisten profesor pediatri di Harvard Medical School.

        Bahkan, anak-anak juga berpotensi membuat terkena efek jangka panjang Covid-19. Meski jarang terjadi, kemungkinan itu tetap ada dan berisiko berkembang lebih buruk.

        "Kami telah melihat banyak anak di rumah sakit kami yang memiliki penyakit parah dan sehat. Mereka tidak obesitas, mereka tidak menderita asma parah, mereka tidak memiliki masalah kekebalan yang mendasarinya," jelas Angela Myers sebagai direktur divisi penyakit menular di Children's Mercy Hospital di Kansas City dan asisten profesor pediatri di Fakultas Kedokteran Universitas Kansas.

        Lebih dari 700 anak dan remaja di bawah 18 tahun telah meninggal sejak awal pandemi, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. McCarthy mengatakan bahwa melihat banyak orang dewasa yang lebih terlindungi dengan vaksin membuat anak-anak tentu juga harus mendapatkan perlindungan serupa.

        Myers mengingatkan, anak-anak juga dapat menyebarkan virus. Memberikan vaksinasi kepada mereka tentu menjadi bagian penting untuk kembali dalam kehidupan sebelum pandemi. Ia menyebut bahwa saat anak diimunisasi dari infeksi atau virus, secara otomatis itu menjadi perlindungan bagi orang dewasa yang ada di sekitar anak.

        Baca Juga: Ini Alasan Mengapa Penderita Diabetes Lebih Baik Tidak Mengemudikan Kendaraan, Ternyata…

        Sementara itu, anak-anak tidak selalu dapat menerapkan protokol kesehatan dengan baik, seperti dalam menjaga jarak dan mencuci tangan. Walaupun bergejala ringan atau tidak ada gejala sama sekali ketika kena Covid-19, mereka dapat menyebarkan penyakit kepada orang lain yang berisiko tinggi dan orang yang bisa mengalami sakit parah atau bahkan meninggal

        McCarthy mengatakan, vaksinasi anak-anak membantu semua tetap aman. Ia menegaskan bahwa ini merupakan jalan keluar dari pandemi. Selama masih ada orang yang tidak divaksinasi, virus akan terus menyebar dan bermutasi.

        "Vaksinasi adalah cara yang aman dan efektif untuk mendapatkan kembali kehidupan normal kita," jelas McCarthy yang merupakan dokter anak di Rumah Sakit Boston.

        Baca Juga: Hmm… Apakah Gula Aren Lebih Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes?

        Vaksin Covid-19 untuk anak-anak berusia lima hingga 11 tahun harus diberikan dalam dua dosis yang diberikan dengan jarak 21 hari. Dosisnya hanya sepertiga yang diberikan kepada remaja dan orang dewasa.

        Anak-anak dengan usia lebih muda tidak memerlukan dosis vaksin yang tinggi untuk mengembangkan respons imun yang sama seperti orang dewasa. Dalam uji coba vaksin Pfizer-BioNTech kepada anak-anak terdapat efek samping yang serupa dengan yang terlihat pada orang dewasa, seperti nyeri lengan dan kelelahan.

        Ada risiko kecil miokarditis alias peradangan otot jantung, terutama pada anak laki-laki usia remaja dan lebih muda. Namun, kondisi ini relatif jarang dan sebagian besar kasus adalah ringan, serta dapat membaik dengan pengobatan.

        Sementara itu, risiko miokarditis pada anak-anak yang pernah terinfeksi Covid-19 adalah 37 kali lebih tinggi daripada mereka yang tidak terinfeksi. McCarthy mengatakan, selalu ada kemungkinan efek samping dari vaksin dan itu berlaku untuk jenis vaksin apapun.

        Baca Juga: No Nut November: Ini Dampak Masalah Kesehatan Serius Akibat Terus Melakukan Masturbasi, Duh Ngeri!

        "Banyak orang merasa tidak enak badan selama beberapa hari, tetapi mereka membaik sejalan waktu. Risiko efek samping yang lebih serius sangat kecil," jelas McCarthy.

        Anak-anak dengan penyakit seperti kanker atau kondisi lain yang melemahkan sistem kekebalan mereka juga harus segera mendapatkan vaksin Covid-19. Lebih lanjut, Myers mengatakan bahwa penelitian untuk memastikan keamanan vaksin pada anak-anak mulai usia lima tahun telah dilakukan secara menyeluruh dan tepat.

        "Ketika menyangkut anak-anak dan perawatan medis, kami tidak mengambil risiko. Kami sangat memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan mereka," jelas Myers.

        Baca Juga: ‘No Nut November’ Ramai Dibicarakan Ternyata Ini Dampak Melakukan Masturbasi, Bikin Sehat?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: