Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Catat! Beberapa Hal Ini Perlu Dihentikan untuk Menekan Kadar Kolesterol

        Catat! Beberapa Hal Ini Perlu Dihentikan untuk Menekan Kadar Kolesterol Kredit Foto: Republika
        Warta Ekonomi -

        Kadar kolesterol darah yang tinggi secara signifikan meningkatkan kemungkinan Anda terkena serangan jantung atau strok. Penelitian telah menemukan bahwa orang dengan kadar kolesterol LDL ("jahat") yang tinggi memiliki peluang 30 hingga 40 persen lebih besar untuk meninggal akibat penyakit kardiovaskular

        Inilah yang dikatakan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) yang harus Anda lakukan untuk menghindari kolesterol tinggi:  

        1. Makan diet yang tidak sehat

        "Tubuh Anda membuat semua kolesterol yang dibutuhkannya, jadi Anda tidak perlu mendapatkan kolesterol melalui makanan," jelas CDC seperti dilansir di laman Eat This Not That, Senin (8/11).

        Menginsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh dan lemak trans dapat menyebabkan kadar kolesterol tinggi. Rekomendasi agensi untuk makan sehat adalah batasi makanan tinggi lemak jenuh (seperti keju dan daging berlemak). 

        Baca Juga: Duh Aduh... Makin Ngeri Aja, Studi Menunjukkan Penurunan Drastis Efektivitas Vaksin

        Pilih makanan yang rendah lemak jenuh, natrium, lemak trans, dan gula tambahan. Makan makanan yang tinggi serat (seperti oatmeal, kacang-kacangan dan biji-bijian) dan lemak tak jenuh yang sehat (seperti alpukat dan kacang-kacangan). 

        2. Kegemukan atau obesitas

        Kelebihan berat badan (memiliki BMI lebih dari 25) atau obesitas (BMI lebih dari 30) meningkatkan jumlah kolesterol LDL ("jahat") dalam darah Anda. Kadar kolesterol LDL yang tinggi berhubungan dengan penyakit jantung. 

        "Kelebihan lemak tubuh memengaruhi bagaimana tubuh menggunakan kolesterol dan memperlambat kemampuan tubuh untuk menghilangkan kolesterol LDL dari darah Anda. Kombinasi ini meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke."

        3. Malas gerak

        Menjadi aktif secara fisik dapat menjaga berat badan Anda dalam kisaran yang sehat dan menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol jahat. Studi telah menemukan bahwa olahraga menurunkan kolesterol LDL dan meningkatkan kolesterol HDL atau kolesterol baik.

        Baca Juga: Bubur Biasa Tidak Baik, Catat! Ini Tips Membuat Bubur yang Ramah untuk Penyandang Diabetes

        Para ahli termasuk American Heart Assocation merekomendasikan untuk melakukan olahraga intensitas sedang setidaknya 150 menit per pekan, atau olahraga berat 75 menit per pekan. 

        4. Merokok

        Merokok meningkatkan kolesterol jahat dan trigliserida, sejenis lemak dalam darah, sekaligus menurunkan kolesterol baik. Racun dalam tembakau juga merusak dinding pembuluh darah, yang berkontribusi terhadap aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah) dan sangat meningkatkan risiko penyakit jantung. Diperkirakan bahwa merokok menyebabkan satu dari setiap empat kematian akibat penyakit kardiovaskular.

        5. Minum alkohol

        Tidak hanya buruk bagi hati Anda, minum alkohol juga dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dan trigliserida Anda. Keduanya dikaitkan dengan peningkatan risiko serangan jantung ketika meningkat. Jika Anda meminumnya, lakukan hanya dalam jumlah sedang. Tidak lebih dari dua gelas sehari untuk pria, dan tidak lebih dari satu gelas sehari untuk wanita.

        6. Tidak memeriksa kolesterol Anda

        CDC memperkirakan bahwa 12 persen orang di atas usia 20 memiliki kolesterol LDL tinggi, dan sekitar 17 persen memiliki kolesterol HDL rendah. Anda harus memeriksakan kadar kolesterol setidaknya setiap empat hingga enam tahun. Dokter Anda dapat menentukan kadar kolesterol Anda dengan tes darah sederhana.

        Baca Juga: Bubur Biasa Tidak Baik, Catat! Ini Tips Membuat Bubur yang Ramah untuk Penyandang Diabetes

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: