Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Reuni Akbar 212 Ngaku Mau Bubarkan PDIP, Langsung Dikatain Deh: Salah Minum Obat!

        Reuni Akbar 212 Ngaku Mau Bubarkan PDIP, Langsung Dikatain Deh: Salah Minum Obat! Kredit Foto: Antara/Aruna/Adm/ama.
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hendrawan Supratikno berkomentar pedas ketika disinggung soal agenda pembubaran banteng moncong putih yang akan disuarakan dalam Reuni Akbar Aksi 212.

        Legislator PDIP di Komisi XI DPR itu menyebut pihak yang akan mengusung narasi membubarkan PDIP pada saat Reuni Akbar 212 dalam keadaan sakit.

        "Salah minum obat sehingga jalan pikiran dan peredaran darah jadi kacau," kata Hendrawan melalui pesan elektronik, Minggu (14/11).

        Baca Juga: Reuni Akbar PA 212 Tetap Jalan, Nih Bocoran Tuntutannya

        Hendrawan pun mempertanyakan urgensi reuni akbar Aksi 212 pada masa pandemi Covid-19. Dia meragukan reuni hanya jadi forum kumpul-kumpul tanpa agenda politik menuju Pemilu 2024.

        "Jadi, hanya reuni? Bukan deklarasi parpol? Dahulu saya dengar ada rencana mendirikan parpol agar romantisme sporadis diubah jadi dinamisme organisatoris," ujarnya.

        Sebelumnya, Wakil Sekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin menanggapi pernyataan politikus PDIP Kapitra Ampera ihwal reuni Aksi 212 tak perlu digelar.

        Kapitra beralasan pandemi Covid-19 belum berakhir sehingga kerumunan banyak orang, termasuk reuni Aksi 212, berpotensi mengancam kesehatan masyarakat. Namun, Novel menyatakan reuni itu bukan sekadar mengenang kemenangan, apalagi bernostalgia.

        "Reuni akbar 212 adalah aksi menyelamatkan bangsa dari masalah besar yang mengancam nasib negara ini," katanya, Sabtu (13/11).

        Novel lantas menyebut sejumlah persoalan yang membelit Indonesia saat ini. Misalnya, masalah hukum yang tidak berkeadilan.

        "Sudah menyimpang dari (sila) Pancasila, kemanusiaan yang adil dan beradab," kata Novel.

        Baca Juga: PDIP Pasang Badan untuk Nadiem soal Permendikbud 30, Bantahannya: Gak Ada Legalkan LGBT

        Selain itu, Novel juga menyinggung soal Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP). Dia menyebut PDIP berupaya meloloskan RUU itu demi mengganti Pancasila.

        "Itu masalah besar dan PDIP harus dibubarkan," kata Novel.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: