Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tren Digital Terus Meningkat, VIDA Hadirkan PSrE Aman dan Mudah

        Tren Digital Terus Meningkat, VIDA Hadirkan PSrE Aman dan Mudah Kredit Foto: Unsplash/Campaign Creators
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tren penggunaan tanda tangan digital terus meningkat dengan pergeseran dunia kerja yang menjadi serba digital. VIDA, salah satu Penyelenggara Sertifikat Elektronik (PSrE) siap menjawab kebutuhan ini melalui tanda tangan elektronik bersertifikat yang aman, mudah digunakan, dan mengikat secara hukum. 

        Founder dan Group CEO VIDA, Niki Luhur mengatakan dengan naiknya tren kerja jarak jauh dan hybrid sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, cara masyarakat dalam melakukan tanda tangan dan memvalidasi dokumen pun ikut berubah.

        Baca Juga: BI Dorong Komunitas GenBI jadi Pemimpin Melek Digital

        “Kami siap untuk mendukung transisi publik menuju budaya kerja masa depan,” kata Niki dalam diskusi virtual bertema “Leveraging Legally Binding Digital Signatures to Optimize Secure Remote Onboarding and Automated Document Workflows,”  Senin (22/11).

        Riset oleh Adobe menunjukan bahwa saat ini pekerja memiliki ekspektasi yang lebih tinggi terhadap teknologi untuk pekerjaan yang lebih efisien dan efektif. Riset tersebut menyorot bahwa 1/3 waktu kerja digunakan untuk melakukan pekerjaan yang repetitif seperti pengelolaan dokumen, formulir, kontrak, faktur, dan lain lain.

        Selain itu, lebih dari 86% pekerja menyatakan bahwa pekerjaan yang dilakukan secara berulang-ulang menghambat tugas utama mereka. Lebih lanjut, 91% dari responden menyatakan tertarik menggunakan perangkat yang dapat membuat tugas atau proses kerja mereka menjadi lebih efisien, seperti tanda tangan elektronik. 

        Niki menjelaskan bahwa sebagai provider identitas digital VIDA telah menerapkan standar perlindungan data kelas dunia, termasuk Public Key Infrastructure, teknologi pengenalan wajah, dan endpoint security guna menghadirkan keamanan yang komprehensif.

        Pada Awal 2021, VIDA menjadi PSrE pertama di Indonesia yang terdaftar dalam Adobe Approved Trust List (AATL) dan merupakan salah satu Trust Service Providers (TSP) yang berkomitmen menyediakan layanan identitas digital yang mendukung standar open API (Application Program Interface) dari Cloud Signature Consortium.

        “Ini menjadikan VIDA sebagai PSrE di Indonesia yang mampu menyediakan tanda tangan elektronik yang diakui di lebih dari 40 negara,” ujarnya.

        Senada dengan Niki, Co-Founder dan CEO VIDA, Sati Rasuanto mengatakan, VIDA berkomitmen untuk mengakselerasi transformasi digital Indonesia dengan menghadirkan operasional yang unggul di sisi Speed-Scale-Secure dalam lingkungan kerja.

        “Dengan menggunakan tanda tangan  elektronik tersertifikasi dari VIDA, seseorang dapat menandatangani dokumen dengan aman dan tanpa  hambatan di dalam perangkat lunak Adobe yang banyak digunakan oleh masyarakat. Misalnya, Adobe Acrobat, Acrobat Reader, dan Adobe Sign. Proses ini pun kian dipersingkat dengan menggunakan produk kolaborasi berbasis cloud milik Microsoft seperti Microsoft Teams,” kata Sati.

        Menurutnya, bagi pemilik bisnis, organisasi dan pekerja, efisiensi waktu dalam hitungan menit bahkan detik sangat signifikan dalam meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya operasional.

        Santi menegaskan masyarakat juga tidak perlu lagi meragukan legalitas tanda tangan elektronik. Sebab, menurut UU No. 11 tahun 2008 mengenai informasi dan transaksi elektronik (ITE), tanda tangan elektronik memiliki kekuatan hukum yang sama dengan tanda tangan konvensional.

        “Solusi yang disediakan VIDA menjawab meningkatnya kebutuhan akan dinamika alur kerja yang lebih efisien,” tegasnya.

        Selain diakui sebagai PSrE resmi oleh Kominfo, VIDA juga menjadi PSrE pertama di Indonesia yang menerima akreditasi global WebTrust untuk implementasi standar  keamanan internet dengan menerapkan biometrik wajah dalam melakukan verifikasi dan autentikasi untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi penggunanya. VIDA juga terdaftar dalam Inovasi Keuangan Digital (IKD), Klaster e-KYC dalam Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan sebagai penyedia teknologi pendukung  dalam Bank Indonesia Regulatory Sandbox.

        Sementara itu, Head of Adobe Document Cloud - Asia Pacific Adobe, Chandra Sinnathamby mengungkapkan, dipilihnya VIDA sebagai PSrE pertama di Indonesia yang terdaftar dalam Adobe Approved Trust List (AATL) menunjukan kemampuan VIDA untuk memenuhi standar keamanan dan teknis yang mapan, serta diterima secara luas di  seluruh dunia.

        “Dengan menyediakan layanan transaksi digital yang lebih aman dan diterima secara global,  kami harap dapat memperkuat kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap tanda tangan elektronik dan  membuatnya lebih mudah untuk digunakan dan diakses, serta meningkatkan pengalaman menggunakan  dokumen digital bagi semua orang,” kata Chandra.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nuzulia Nur Rahma
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: