Pemerintah optimis Ramadan tahun ini aktivitas masyarakat sudah bisa normal seperti sebelum Pandemi Covid-19 tiba di Indonesia.
Karena itu, pemerintah sekuat tenaga mempercepat penyuntikan vaksin primer dan booster kepada masyarakat. Maret ini jadi momentum terbaik bagi pemerintah untuk memperluas cakupan vaksinasi dan booster sehingga saat Ramadan pada April mendatang, masyarakat sudah bisa beraktivitas normal kembali.
Optimisme pemerintah itu disampaikan Juru Bicara Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers virtual, Selasa sore (1/3/2022).
"Seperti kita ketahui Pak Menteri sudah menyampaikan kita harus mencapai angka 70% sebelum kita memasuki bulan Ramadan supaya kita betul-betul berharap Ramadan tahun ini kita bisa melakukan aktivitas seperti yang pernah kita lakukan," katanya.
Dia menjelaskan, apapun varian virus yang terdeteksi di Indonesia saat ini bisa dikendalikan dengan vaksinasi dan disiplin protokol kesehatan (prokes) dan kesigapan dalam penanganan korban yang terpapar.
Dia berharap program vaksinasi bisa diselesaikan. "Apapun variannya kuncinya adalah 3T (Testing, Traving, Treatment) dan 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, dan menjaga jarak), dan vaksinasi. Saat ini kita melakukan percepatan vaksinasi baik vaksinasi booster maupun vaksinasi primer yang kita selesaikan segera mungkin," ungkapnya.
Optimisme itu juga disampaikan epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono. Dia mengatakan, Maret ini jadi penentu bagi pemerintah untuk mencapai target normal pada saat Ramadan bulan depan.
"Misalnya Maret ini terus vaksinasi Lansia, penduduk di tingkatkan, nanti pada bulan Ramadan sudah cukup tinggi supaya orang bisa lebih rileks dalam menjalankan ibadah puasa, mau mudik Lebaran, untuk belanja Lebaran, atau yang akan Idul Fitri, kita akan lebih rileks," ujarnya dihubungi terpisah.
Namun, kata dia, untuk menuju penormalan saat Ramadan, pemerintah harus mampu mengajak masyarakat untuk ikut vaksinasi dan booster.
"Masih banyak yang harus dikejar. Booster masih setengah. Kalau target saya itu 100 persen penduduk divaksinasi supaya kita lebih stabil menekan kendali. Jangan sampai adalagi yang masuk RS, jangan ada yang wafat," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: