Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Telak! Sebut Menyalahkan Mafia, Pakar Sentil Mendag Lutfi Soal Minyak Goreng: Bukti Ketidakmampuan!

        Telak! Sebut Menyalahkan Mafia, Pakar Sentil Mendag Lutfi Soal Minyak Goreng: Bukti Ketidakmampuan! Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul ikut menyoroti aksi Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam rapat bersama dengan DPR.

        Adib Miftahul menilai pernyataan Mendag Lutfi merupakan pengakuan dosa atas ketidakmampuannya mengatasi kelangkaan minyak goreng dengan menyebut adanya mafia.

        Baca Juga: DPRD Desak "Durhaka" dengan Aturan Kemendag Soal Minyak Goreng, Anak Buah Anies Kasih Penjelasan

        "Itu jadi bukti ketidakmampuan dia. Karena, dia menyalahkan mafia, sehingga tidak bisa bergerak," tegas Adib Miftahul kepada GenPI.co, Rabu (23/3).

        Selain itu, Adib Miftahul juga mengatakan bahwa permasalahan minyak goreng bukan hal yang baru, melainkan sudah berbulan-bulan lamanya.

        "Naiknya harga minyak goreng terjadi sekitar 8 bulan lalu. Minyaknya memang ada, tetapi harganya mahal," jelas Adib Miftahul.

        Selain itu, kata Adib Miftahul, kondisi tersebut diperparah dengan langkanya minyak goreng pada Februari hingga Maret.

        "Pukulan telaknya ketika harga eceran tertinggi tidak ada lagi, akhirnya diserahkan kepada mekanisme pasar. Di situlah angin segar bagi produsen minyak goreng kemasan," kata Adib Miftahul.

        Akhirnya, Adib Miftahul menilai, rakyat juga yang menerima dampaknya, yakni dengan membeli minyak goreng yang harganya mahal.

        "Dia bilang sangat murah dengan harga rakyat, tetapi dia mengeceknya di supermarket mewah (bisa dipantau, red). Coba kalau dia cek di gang atau di toko-toko kecil," tegas Adib Miftahul.

        Melihat hal itu, Adib Miftahul mengaku miris lantaran Indonesia merupakan penghasil minyak sawit terbesar.

        Baca Juga: Atasi Kelangkaan, Anies Baswedan Ngegas Pengen Bangun Pabrik Minyak Goreng

        Namun, kata Adib Miftahul, rakyat masih kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng sesuai dengan harga eceran kecil.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: