Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ngabalin Ngocehin Mahasiswa yang Demo Jokowi, Jubir PKS: Kalau Ngikutin Dia Reformasi 98 Nggak Ada!

        Ngabalin Ngocehin Mahasiswa yang Demo Jokowi, Jubir PKS: Kalau Ngikutin Dia Reformasi 98 Nggak Ada! Kredit Foto: WE
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) mengancam akan melakukan aksi yang lebih besar karena Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak memberikan sikap terhadap tuntutannya. Menanggai itu Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin justru meminta kepada mahasiswa untuk tidak main melemparkan ancaman apalagi kepada kepala negara.

        Menanggapi hal itu, Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS), M Kholid menyindir Ngabalin yang memberikan respons kepada mahasiswa. Menurutnya, apa yang disampaikan Ngabalin ke mahasiswa tidak perlu diikuti.

        "Karakter mahasiswa kan memang progresif revolusioner. Memiliki jiwa pendobrak kebuntuan. Kalau ngikutin Pak Ngabalin ya enggak akan pernah kejadian reformasi 98. Enggak akan kita nikmati demokrasi seperti saat ini," kata Kholid saat dihubungi, Kamis (7/5/2022).

        Kholid menilai apa yang menjadi tuntutan rekan-rekan mahasiswa sebenarnya sederhana dan tak inkonstitusional.

        Baca Juga: Sudah "Meledak-ledak" ke para Menterinya, Jokowi Masih Kena Semprot Mahasiswa: Yang Kami Inginkan...

        "Mereka hanya meminta jaminan bahwa Presiden tegas menolak tiga periode dan menolak usulan penundaan pemilu 2024," ungkapnya.

        Lebih lanjut, Kholid mengatakan apa yang dilakukan mahasiswa itu telah merepresentasikan keinginan masyarakat. Untuk itu, menurutnya Presiden Jokowi hanya tinggal memenuhi keinginan mahasiswa tersebut.

        "Presiden harus tegas dan jelas berjanji bahwa pemilu tidak akan ditunda. Dan berjanji hanya cukup 2 periode seperti amanat konstitusi," tandasnya.

        Diketahui, AMI telah menggelar aksi unjuk rasa di Kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (1/4/2022) lalu. Adapun tuntutan aksi massa adalah menolak penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.

        Perwakilan AMI, Bayu Satria Utomo mengatakan, penolakan penundaan Pemilu yang berujung pada perpanjangan masa jabatan Presiden perlu disikapi. Tentunya, oleh Joko Widodo (Jokowi) selaku orang nomor satu di Indonesia.

        Hingga kekinian, mahasiswa masih menunggu Jokowi untuk membuat pernyataan terbuka menolak wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden. Jika tidak, kata Bayu, mahasiswa mengancam akan turun ke jalan dalam jumlah yang lebih besar.

        Merespons hal itu Ali Mochtar Ngabalin meminta kepada mahasiswa untuk tidak main melemparkan ancaman apalagi kepada kepala negara.

        Ngabalin mengatakan bahwa mahasiswa seharusnya bisa menyampaikan pendapat dengan baik. Menurutnya memberikan ancaman seperti itu bukan lah watak dari mahasiswa.

        Baca Juga: Jenderal Andika Bolehkan Keturunan Anggota PKI Gabung TNI, Respons Anak DN Aidit: Jelas Bukan...

        "Tidak bagus, tidak baik dalam karakter dan prinsip dasar mahasiswa kalau mengancam. (Jokowi) kepala negara lho ini. Jadi ya negeri ini kan pewaris takhta pertama mahasiswa. Mereka akan jadi pemimpin-pemimpin besar republik ini. Mulai sekarang mereka harus menyampaikan pendapat dengan baik, enggak usah main ancam," kata Ngabalin saat dihubungi, Selasa (5/4/2022).

        Di sisi lain, Ngabalin juga mempertanyakan logika dari mahasiswa yang melayangkan ancaman bakal menggelar aksi lebih besar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: