Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Maret 2022, Banyak Warganet Cari Bahan Pokok di Google

        Maret 2022, Banyak Warganet Cari Bahan Pokok di Google Kredit Foto: Unsplash/ Duncan Meyer
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Data Google Trends menunjukkan bahwa penelusuran terkait “bahan pokok” naik 24% dari Q1 2021 hingga Q1 2022, seiring makin banyaknya orang Indonesia yang ingin membeli produk makanan dan minuman dengan mudah dari rumah.

        “Tren ini sejalan dengan laporan 2021 e-Conomy SEA yang menunjukkan bahwa ekonomi digital Indonesia didorong oleh e-commerce, yang tumbuh sekitar 52% per tahun dan nilainya diperkirakan akan mencapai USD104 miliar (CAGR) hingga 2025,” ucap Randy Jusuf, Managing Director, Google Indonesia di Jakarta, Kamis (12/5/2022).

        "Pandemi telah menciptakan tambahan 21 juta pengguna internet di Indonesia (hingga akhir Semester 1, 2021). Maka tidak mengherankan jika saat ini ada begitu banyak pengguna yang berbelanja bahan pokok secara online, mengingat kemudahan dan kemajuan yang terjadi di berbagai area utama seperti logistik dan manajemen inventaris," tambahnya. Baca Juga: Google Travel Insights Tunjukkan Pariwisata Indonesia Kembali Naik ke Tingkat Prapandemi

        Laporan e-Conomy menunjukkan bahwa di Asia Tenggara, belanja bahan pokok yang dilakukan secara online baru 2%, dibandingkan dengan 25% populasi yang kini senang berbelanja online untuk produk-produk selain bahan pokok. Laporan lain dari L.E.K Insights (pada November 2021) menunjukkan bahwa penjualan bahan pokok secara online tumbuh 4-5x lipat dari 2019 hingga 2020 dan nilainya diperkirakan akan mencapai 5-6 miliar USD hingga 2025.

        Secara khusus, Google Trends (di Tab Shopping di Google Search) juga mencatat kenaikan minat penelusuran pada sejumlah bahan pokok utama selama periode satu tahun dari Q1 2021 hingga Q1 2022 dimana penelusuran untuk sayur tumbuh 90%, garam tumbuh 60%, madu tumbuh 50%, mie tumbuh 25%, telur tumbuh 22%, dan susu tumbuh 18%.

        “Kami percaya bahwa omnichannel groceries merupakan tahap lanjutan atas metode berbelanja kebutuhan sehari-hari, dimana pelanggan dapat merasakan pengalaman yang seamless baik secara online maupun offline, juga mendapatkan produk yang dibutuhkan langsung di lokasi mereka berada,” kata Edward Kilian Suwignyo, CMO, Blibli.

        Untuk itu, lanjutnya, infrastruktur, rantai pasok, juga logistik yang terintegrasi memegang peranan penting dalam memberikan nilai tambah untuk memenuhi kebutuhan pelanggan mulai dari menghadirkan pilihan produk berkualitas dan lengkap, harga kompetitif, hingga pengiriman cepat. Baca Juga: Teriakan Warganet Minta Ruhut Dijerat UU ITE karena Bersikap Rasis terhadap Anies dan Warga Papua

        Laporan Year in Search 2021 untuk Brand juga menunjukkan bahwa orang Indonesia mencari pilihan makanan yang lebih sehat, vitamin, dan suplemen di internet. Penelusuran untuk makanan “plant-based” juga tumbuh 233% tahun lalu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: