Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sahabat Polisi dan Pengamat Kompak Desak Polri Tindak Tegas Anggota yang Berbisnis Ilegal

        Sahabat Polisi dan Pengamat Kompak Desak Polri Tindak Tegas Anggota yang Berbisnis Ilegal Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kasus penangkapan Briptu Hasbudi, oknum anggota Polisi Daerah (Polda) Kaltara menambah deretan polisi kaya yang ditangkap gegara punya bisnis ilegal. Sebelumnya juga ada nama Aiptu Labora Sitorus yang akhirnya mendekam dibalik jeruji setelah terungkap punya bisnis pembalakan liar.

        Ketua Umum Sahabat Polisi, Fonda Tangguh menegaskan, Anggota Polri yang memiliki kekayaan luar biasa dengan jalan berbisnis ilegal harus ditindak tegas.

        Baca Juga: Kapolri Dukung Upaya Kementan Tangani Wabah PMK

        "Ini tentu tidak boleh ditolerir sebab bisnis ilegal merupakan pelanggaran hukum yang terang," kata Fonda dalam diskusi online "Benarkah Polisi Tidak Boleh Kaya Raya" yang digelar Sahabat Polisi Indonesia, Jumat (13/5/2022) sore, dalam keterangan tertulis yang diterima.

        Meski begitu, kata Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian, Edi Hasibuan, anggota Polri sah-sah saja punya harta segudang. Asal, kata Edi, sumbernya bisa dipertanggungjawabkan dan tidak mendapatkannya menjadi bekingan bisnis ilegal atau menggunakan otoritas hukum dan kewenangan yang dipunya untuk memperkaya diri.

        Baca Juga: Polisi China Dikirim ke Kampus di Beijing, Ternyata Ini yang Dilakukan...

        "Sepanjang itu benar, sepanjang bisnisnya memiliki izin tentunya tidak masalah. Dan dalam menjalankan bisnisnya tidak mengganggu tugas pokok dan fungsi serta tidak menyalahgunakan wewenangnya," kata Edi yang juga mantan Anggota Kompolnas.

        Sementara itu analis politik, Arif Nurul Imam menggarisbawahi soal kesejahteraan polisi yang dinilai masih kurang. Ia mendukung jika ada wacana peningkatan kesejahteraan anggota melalui gaji dan tunjangan yang dinaikan. Wacana itu, kata Arif, relevan dengan keadaan Anggota Polri saat ini yang memang gajinya dianggap masih rendah.

        Hadir juga pada diskusi yang digelar daring tersebut, Iskandarsyah dari Etos Institute. Ia mengapresiasi pimpinan Polri di bawah komando Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang tegas dalam menindak bawahannya yang berbuat onar.

        Ia pula mendukung Kapolri dan Kapolda Kaltara untuk membongkar kasus crazy rich polisi Briptu Hasbudi hingga tuntas. Ia curiga ada oknum polisi lain juga yang terlibat cawe-cawe juva bersama Briptu Hasbudi.

        Baca Juga: Soal Larangan Ekspor CPO, Kapolri Pastikan Pengawasan Terus Berjalan

        "Siapa pun oknum jenderal yang terbukti terlibat, dia harus bertanggung jawab," kata Iskandarsyah menegaskan.

        Meski demikian, bagi Fonda dan Sahabat Polisi Indonesia, selain menegakkan hukum bagi anggota Polri yang memiliki kekayaan dengan cara yang illegal, pemerintah juga seharusnya memperhatikan nasib anggota polisi yang bergaji rendah.

        Baca Juga: Kapolri Sarankan Pegawai ASN yang Mudik untuk WFH Sepekan ke Depan

        “Karena banyak polisi yang masih hidup pas-pasan daripada polisi yang kaya raya," tutur fonda.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: