Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sindiran Partai Ummat Telak: UAS dan Bendera LGBT Bukan Urusan Kita, Giliran Bendera Tauhid Diurus

        Sindiran Partai Ummat Telak: UAS dan Bendera LGBT Bukan Urusan Kita, Giliran Bendera Tauhid Diurus Kredit Foto: Instagram/Mustofa Nahrawardaya
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kader Muhammadiyah yang juga merupakan Ketua DPP Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya menyentil pihak tertentu yang getol menyindir Ustaz Abdul Somad (UAS) serta tidak mengkritik pengibaran bendera Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) di Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris.

        Mustofa heran, kelompok ini acuh tak acuh dengan pengibaran bendera LGBT, bahkan mereka seolah membela dengan alasan kemanusiaan, tetapi ketika bendera bertuliskan kalimat tauhid dikabarkan, kelompok ini bereaksi keras.

        Baca Juga: Senggol Keras UAS dan Habib Rizieq, Habib Husin: Saya Akan Berusaha Agar Radikalis Gak Berkuasa!

        “Konon UAS bukan urusan kita. Konon Bendera LGBT bukan urusan kita. Giliran Bendera Tauhid diurus,” kata Mustofa di Twitter-nya @MNW_MNW_MNW, dikutip Rabu 25 Mei 2022.

        Bukan saja itu, kelompok ini juga, menurut Mustofa, mereka mengurusi Natal dan menyindir sunnah Nabi seperti jenggot dan lainnya.

        “Bulan Desember diurus. Taliban diurus. Suriah diurus. Wahabi diurus. Lady Gaga diurus. Gerombolan lendir dibela. Ngantuk’an dibela. Jenggotan sunnah dicela. Kalian ini siapa?” sindir Mustofa.

        Baca Juga: Teriak Lantang Soal Ruhut Sitompul dan Meme Anies, Mega: Berdoalah Dimaafkan, Baru Kami Hukum Adat!

        Tidak secara gamblang sindiran tersebut dialamatkan. Namun cuitan itu cukup mendapat atensi netizen.

        Sebelumnya, Kedubes Inggris untuk Indonesia mengibarkan bendera pelangi yang merupakan simbol LGBT dalam rangka memperingati International Day Against Homophobia, Biphobia, and Transphobia (IDAHOBIT) yang jatuh pada 17 Mei lalu.

        Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf turut berkomentar singkat mengenai pengibaran bendera tersebut.

        Baca Juga: Denny Siregar Puji Soeharto Soal Senjata Api, Netizen: Jika FPI Pegang, Udah Hancur Indonesia Ini!

        Menurutnya, pengibaran bendera LGBT oleh Kedubes Inggris di halaman kedutaan mereka bukan urusan PBNU maupun Indonesia.

        “Silakan program mereka itu, bukan urusan kita,” jelas Gus Yahya kepada wartawan Jumat lalu.

        Sementara itu, cendekiawan NU, Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir mengatakan, urusan LGBT adalah tentang kemanusiaan.

        Gus Nadir mengataka, para pengidap LGBT harus dipandang sebagai sesama manusia.

        “Hormati mereka sebagai sesama manusia. Setiap manusia membawa ruh suci dari Allah. Sebagai warga negara, mereka juga punya hak dan kewajiban yang sama,” katanya. Gus Nadir bilang, mereka tidak boleh didiskriminasi. Urusan dosa, biar mereka dengan Tuhan.

        Baca Juga: Dengar Nih Pembenci UAS! Pendeta Aja Hormat: Puji Tuhan, Semoga Tuhan Lindungi UAS dari Orang Jahat

        “Tidak boleh terjadi diskriminasi terhadap siapapun juga. Urusan dosa atau tidak, itu urusan mereka dengan Allah. Sesederhana itu. Gak pakai ribet,” kata Nadir.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: