Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menteri PPPA Dukung Pemberdayaan Perempuan Secara Ekonomi Lewat WINStore dan WINKitchen

        Menteri PPPA Dukung Pemberdayaan Perempuan Secara Ekonomi Lewat WINStore dan WINKitchen Kredit Foto: Rena Laila Wuri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga meresmikan WINStore dan WINKitchen, sebuah wadah untuk memfasilitasi sekaligus meningkatkan kompetensi para perempuan pelaku usaha atas inisiasi Womenpreneurs Indonesia Networks (WIN) di Manado, Sulawesi Utara, Senin (27/6/2022). WINStore dan WINKitchen merupakan sebuah langkah strategis dalam upaya pemberdayaan perempuan secara ekonomi serta peningkatan kualitas keluarga, sekaligus membantu pengolahan produk dan pemasaran.

        Menteri PPPA mengungkapkan bahwa perempuan memiliki potensi dan peran luar biasa dalam sektor ekonomi, terutama pengelolaan dan kepemilikan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia. UMKM juga memiliki peranan penting dan strategis dalam pembangunan ekonomi nasional.

        Baca Juga: Tanggapi Soal Duet Anies dan Ganjar, Ruhut Sitompul: Ini Surya Paloh Ngomong Kok Ngalor Ngidul?

        "Kehadiran WINStore dan WINKitchen serta program-program pemberdayaan perempuan, diharapkan dapat membantu menyelesaikan berbagai isu yang menjadi penghalang dalam memberdayakan perempuan secara komprehensif, dimulai dari ketahanan ekonomi, hingga peningkatan kualitas keluarga, dan lingkungannya,"  ujar Menteri PPPA dalam keterangannya, Senin (27/6/2022). Ia menyebut meskipun perempuan memiliki potensi luar biasa pada sektor ekonomi, kesenjangan masih kerap dialami oleh perempuan.

        "Dari kesenjangan dalam hal akses, partisipasi, kontrol, serta menikmati manfaat pembangunan masih dirasakan oleh perempuan. Karenanya, pemberdayaan perempuan secara ekonomi tidak hanya berfungsi sebagai sarana untuk memperoleh pendapatan semata, tetapi juga alat untuk memerdekakan diri dari jerat kekerasan dan diskriminasi yang mengikat perempuan," tambahnya.

        Bintang menuturkan, perempuan yang berdaya secara ekonomi juga akan turut serta meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Perempuan dapat memberikan nutrisi dan pendidikan yang layak bagi anak-anaknya. Kesejahteraan juga meminimalisir potensi kekerasan, praktek-praktek eksploitasi anak untuk membantu perekonomian, bahkan perkawinan anak yang acapkali dijadikan solusi untuk lepas dari beban akibat kemiskinan.

        Baca Juga: Minta Maaf Soal Kontroversi Promo Holywings, Hotman Paris: Saya Tidak Akan Melakukan Pembelaan

        Hal tersebut menurut Menteri PPPA juga berkaitan erat dengan penurunan dan pencegahan stunting sebagaimana prioritas pemerintah lainnya.

        Lebih lanjut, Menteri PPPA menyampaikan bahwa ketimpangan yang dirasakan oleh perempuan bukan disebabkan oleh karena perempuan lemah ataupun tidak kompeten, melainkan akibat dari konstruksi sosial patriaki yang telah melekat dan mengakar selama berabad-abad, yang membuat masyarakat memandang posisi perempuan lebih rendah dibandingkan laki-laki.

        "Mendukung kesetaraan dan pengarusutamaan gender adalah kewajiban, bukan pilihan. Dengan begitu, menjadi tugas kita bersama lah untuk dapat mengkonstruksi ulang pandangan yang salah tersebut, tidak hanya karena potensi perempuan yang merupakan kekuatan untuk mencapai kemajuan bangsa, tetapi juga merupakan hak asasi manusia," tandas Menteri PPPA.

        Baca Juga: Tega! Seorang Duda di Gresik Lakukan Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur, Ini Tanggapan KPPPA

        Sebagai bentuk komitmen pemerintah Indonesia dalam mempromosikan kesetaraan gender di dalam berbagai macam aspek kehidupan, Presiden Joko Widodo memberikan mandat kepada KemenPPPA untuk menuntaskan isu-isu prioritas melalui 5 (lima) Arahan Presiden dimana “peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan yang berspektif gender” menjadi hulu dari 5 (lima) Arahan Presiden. Arahan Presiden tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam agenda pembangunan Indonesia ke depan serta upaya mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu “mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan dan anak perempuan”.

        "Untuk mencapai tujuan bersama yaitu ketahanan ekonomi bagi perempuan dan kesetaraan gender, tentunya tidak ada satu pihak pun yang dapat bekerja sendiri. Mari kita bersinergi dan berkolaborasi antar instansi, organsiasi, dan juga negara, serta saling bergandengan tangan, mengesampingkan ego masing-masing, untuk mencapai satu tujuan yang sama, yaitu perempuan yang tangguh, berdaya dan mandiri, apapun kondisinya," jelas Menteri PPPA.

        Dalam kesempatan tersebut, salah satu pelaku UMKM perempuan, Junisa, menyampaikan bahwa untuk menjadi pelaku UMKM perempuan harus memiliki sifat tahan banting.

        Baca Juga: Pemerintah Beri Kemudahan UMKM Pasarkan Produk Perikanan Hingga Mancanegara

        "Dukungan yang diberikan dari suami dan keluarga memiliki peran yang amat besar dalam menyukseskan usaha aksesoris dari batok dan kayu kelapa yang saya rintis. Pesan yang dapat saya sampaikan kepada pelaku UMKM lainnya adalah harus selalu mau berusaha mencari peluang, tahan banting, dan yang terpenting adalah tidak mudah menyerah," tutur Junisa.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rena Laila Wuri
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: