Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menkop-UKM Gaungkan Revolusi Kewirausahaan Cetak Entrepreneur Tangguh Inovatif

        Menkop-UKM Gaungkan Revolusi Kewirausahaan Cetak Entrepreneur Tangguh Inovatif Kredit Foto: Kemenkop-UKM
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Koperasi dan UKM (Menkop-UKM) Teten Masduki terus menggaungkan semangat revolusi kewirausahaan untuk mencetak lebih banyak entrepreneur yang tangguh, inovatif, dan berbasis teknologi.

        "Upaya ini bertujuan untuk melahirkan wirausaha yang tangguh, inovatif, kreatif, serta berbasis teknologi dan riset," kata Teten Masduki pada acara Silaturahmi dan Halal Bihalal Alumni Universitas Padjajaran (Unpad) di Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (3/7/2022).

        Tak hanya itu, Menteri Teten juga terus menerapkan berbagai program untuk mendongkrak rasio kewirausahaan di Indonesia yang saat ini masih berada di level 3,18 persen. Salah satu programnya adalah menciptakan satu juta wirausaha baru di Indonesia.

        Baca Juga: Pemerintah Bantu UMKM Selama Pandemi Melalui Program PC-PEN

        "Padahal, untuk bisa disebut sebagai sebuah negara maju, rasio kewirausahaan minimal harus 4 persen,” kata Teten di hadapan Rektor Unpad Prof Rina Indiastuti dan ratusan alumni Unpad yang sebagian besar diantaranya adalah para pelaku UMKM.

        Lebih dari itu, Teten juga terus memperkuat kapasitas dan kualitas produk UMKM di pasar digital. "Produk UMKM kita harus membanjiri seluruh e-commerce yang ada dengan produk yang kompetitif," kata Menteri Teten.

        Untuk mewujudkan itu semua, Menteri Teten mengakui tak bisa berjalan sendiri. "Kita gandeng banyak pihak, termasuk perguruan tinggi dan inkubator bisnis. Dan saya mengapresiasi Unpad yang telah menjelma menjadi Kampus Sahabat UMKM dengan banyak melakukan pembinaan dan pendampingan," kata dia.

        Menteri Teten pun berharap perguruan tinggi mampu mengubah pola pikir lulusannya, dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja dengan menjadi seorang enterpreneur. "Kita akan terus mengembangkan ekosistem wirausaha di Indonesia, termasuk akses kepada pembiayaan," kata Menkop-UKM.

        Lokomotif Besar

        Dalam kesempatan yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir sepakat bahwa seluruh stakeholder harus menjaga ekosistem bisnis di Indonesia tetap kondusif. "Kita butuh lokomotif besar untuk meningkatkan performa UMKM," kata Erick.

        Erick menambahkan, pihaknya sudah melakukan refocussing bank-bank pemerintah. Misalnya, Bank BRI yang semula 80 persen porsi kredit untuk korporasi, kini sudah 85 persen untuk segmen UMKM. Bahkan, khusus untuk UMKM, dibangun holding antara Bank BRI, PNM, dan Pegadaian.

        "Ada potensi ekonomi digital sebesar Rp5.400 triliun yang bisa dinikmati pelaku UMKM. Itu terbesar di Asia Tenggara, dan kita jangan terus-menerus menjadi pasar bagi produk dari luar," kata Erick.

        Sementara Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid menekankan bahwa potensi ekonomi digital bisa dimanfaatkan untuk membesarkan UMKM. "Lewat digital, kita bisa memperluas pasar hingga ke pasar global," kata Arsjad.

        Bagi Arsjad, untuk menuju pada Indonesia Emas 2045, dibutuhkan beberapa kondisi yang harus terpenuhi. "Kita perlu adanya kepastian hukum lewat UU Cipta Kerja, stabilitas politik dan ekonomi, serta kolaborasi lintas sektor," kata Arsjad.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: