Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Eks Petinggi ACT Digaji Rp250 Juta per Bulan, Presiden Bingung: Kami Tidak Bisa Jelaskan

        Eks Petinggi ACT Digaji Rp250 Juta per Bulan, Presiden Bingung: Kami Tidak Bisa Jelaskan Kredit Foto: ACT
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Organisasi nonprofit penghimpun dana sumbangan Aksi Cepat Tanggap (ACT) saat ini tengah tertimpa isu penggelapan dana yang dituduhkan oleh sejumlah pihak. Kali ini, publik menyorot soal tingginya gaji para pemimpin ACT yang disebut-sebut tidak masuk akal.

        Presiden ACT Ibnu Khajar merespons soal gaji eks petinggi lembaga itu, Ahyudin Rp250 juta per bulan. Hal itu terungkap dalam laporan yang diterbitkan salah satu majalah nasional. Ibnu Khajar pun mempertanyakan sumber dana itu.

        Baca Juga: Densus Sudah Turun Tangan Korek ACT, DS: Mampus! Bisa Habis Mereka

        "Salah satu alokasi pimpinan ACT Rp250 juta sumber itu kami tidak tahu dari mana. Kami tidak bisa jelaskan sebenarnya sumber data dari mana," kata Ibnu dalam jumpa pers di Kantor ACT, Cilandak Timur, Jaksel pada Senin (4/7/2022).

        Ibnu juga merespons soal fasilitas mewah yang digunakan Ahyudin. Menurut Ibnu, sejak pergantian kepemimpinan lembaga itu pada 11 Januari, ACT pihaknya telah memangkas biaya operasional. "Kami kurangi habis operasional, sehingga dana fokus ke lembaga," ujar Ibnu.

        Baca Juga: Kata Pakar Hukum, Ancaman Penyelewengan Dana ACT Cuma 5 Tahun Penjara

        Dia juga menyebut perihal mobil Innova untuk direktur eksekutif merupakan sewaan. Lalu, vice president menggunakan kendaraan Avanza atau Xpander. "Ini bukan inventaris lembaga, melainkan masih sewa ke vendor," ujar Ibnu.

        Ibnu mengeklaim mobil Pajero Sport dan kendaraan lainnya itu hanya digunakan saat tugas ke daerah-daerah. "ACT lembaga kemanusiaan, sehingga butuh kendaraan, bisa masuk ke daerah-daerah untuk operasional tugas kami di lapangan. Sejak 11 Januari, semua kendaraan sudah kami jual untuk menutupi kewajiban lembaga," tutur Ibnu.

        Sebelumnya, lembaga kemanusiaan ACT mengalami gonjang-ganjing akibat adanya penyelewengan dana. Dalam pemberitaaan yang diterbitkan majalah nasional, menyebutkan eks pendiri ACT Ahyudin mendapat gaji Rp250 juta per bulan.

        Selain itu, Ahyudin juga mendapat fasilitas operasional berupa satu unit Toyota Alphard, Mitsubishi Pajero, dan Honda C-RV. Adapun untuk jabatan di bawah Ahyudin mendapat gaji dan fasilitas yang tak kalah mewah.

        Baca Juga: Giliran ACT Bermasalah, Anies Ngumpet, Wagub Disuruh Nongol

        Para petinggi ACT mendulang cuan dari anak perusahaan itu. Selain itu, uang miliaran rupiah diduga mengalir ke keluarga Ahyudin untuk kepentingan pribadi, yakni pembelian rumah hingga pembelian perabot rumah.

        Ahyudin bersama istri, dan anaknya pun disebut-sebut mendapat gaji dari anak perusahaan ACT. Aliran dana oleh anak perusahaan itu pun diduga melanggar Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Yayasan.

        Di sisi lain, dugaan penyelewengan dana  juga dilaporkan terjadi di luar Jakarta. Di antaranya, dugaan penggelapan pada program Lumbung Ternak Wakaf di Blora, Jawa Tengah. Lalu, ACT disebut mendapatkan dana Rp135 miliar dari Boeing untuk membangun 91 sekolah.

        Baca Juga: Dituding Gelapkan Dana Donasi, ACT Akhirnya Klarifikasi dan Minta Maaf: Kami Telah Berbenah

        Pembangunan sekolah itu bagian dari kompensasi Boeing kepada keluarga korban kecelakaan jatuhnya pesawat Lion Air JT-610. Namun, sebagian dananya dipakai untuk menutup pembiayaan ACT.

        Pada Januari 2022 lalu, pendiri ACT Ahyudin pun mengundurkan diri seusai diminta oleh para pimpinan. Ahyudin mengeklaim ada 40 orang mendatangi ruang kerjanya. Dia mengeklaim rombongan itu memaksa menandatangani surat pengunduran diri hari itu juga.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: