Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jangan Buat Password Pendek dan Terdapat Data Pribadi

        Jangan Buat Password Pendek dan Terdapat Data Pribadi Kredit Foto: Unsplash/Sajad Nori
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Membuat password kuat menjadi salah satu yang harus dilakukan dalam menjaga keamanan digital. Password sebaiknya dibuat panjang dengan kombinasi karakter, yakni angka, huruf besar-kecil, tanda baca, hingga simbol.

        "Paling gampang buat frasa. Dalam arti frasanya dikorelasikan dengan akun tersebut, perannya apa. Yang penting jangan pendek dan ada data pribadi," kata Founder - Komisaris Lenere Business Suite, Eko Prasetyo saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Kediri, Jawa Timur, pada Selasa (27/9/2022).

        Baca Juga: Ganti Password Media Digital Berkala

        Pembuatan password untuk akun bank misalnya. Kata-kata yang mungkin dipakai adalah tabungan atau tahapan keluarga. Sehingga tidak ada korelasi dengan pribadi dan keluarga.

        Misal individu memilih kata tahapan keluarga. Ganti huruf a dengan angka 4, kata tabungan dimulai dengan huruf besar. Eko menambahkan, bisa juga menggunakan dua atau tiga frasa, kemudian di tengah dikasih angka atau tanda baca.

        Baca Juga: UU PDP: Palsukan Data Pribadi Bisa Dipidana 6 Tahun atau Denda Rp60 Miliar

        Setiap individu juga sebaiknya menggunakan password berbeda untuk setiap akun dan menggantinya secara berkala. Untuk generasi baby boomer, lanjut dia, dapat menggunakan cara konvensional untuk mengingat password.

        "Bisa disimpan di buku notes, sehingga tidak mudah lupa. Karena tidak semua password harus hapal. Kalau kita keluar rumah mungkin hanya satu atau dua yang sering dipakai, jadi notesnya dapat ditinggal di rumah saja," kata Eko.

        Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.

        Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori Sedang.

        Baca Juga: Menjaga Identitas Digital yang Rawan Disalahgunakan

        Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

        Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Kediri, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.

        Baca Juga: Tips Menghindari Kesalahpahaman Komunikasi di Ruang Digital

        Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Founder - Komisaris Lenere Business Suite, Eko Prasetyo. Kemudian Dekan FIKOM UNITOMO, Dr. Harliantara, M.Si, serta mengundang Wakil Ketua RTIK Kab. Situbondo, Ufil Hidayatul Laili S.Kom.

        Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: