Menteri PPPA Kampanye Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Kampung Nelayan Jakarta Utara
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga melakukan kick off dimulainya Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak (16HAKTPA) yang akan diselenggarakan selama 16 (enam belas) hari dimulai sejak 25 November 2022 hingga 10 Desember 2022.
Pencanangan kampanye ini dilakukan di Kalibaru yang terletak di wilayah pesisir pantai di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Selain melakukan kick off, Menteri PPPA juga memberikan bantuan spesifik anak serta layanan psikososial kepada anak-anak sekolah dasar yang secara aktif terlibat membantu orang tuanya secara ekonomi.
Baca Juga: Update Gempa Cianjur, Menteri PPPA Buat Posko Bencana Ramah Perempuan dan Anak
Kalibaru dipilih sebagai lokasi perdana kampanye 16HAKTPA karena berdasarkan data Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (DPPAPP) Provinsi DKI Jakarta, sebagian anak didiknya adalah anak nelayan dan sehari-harinya mereka ikut membantu orangtua mengupas kerang.
“Saya mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat secara langsung dan mendukung kami hadir di pesisir pantai Jakarta, bersama-sama memberikan bantuan kepada anak-anak sekolah dasar yang mayoritasnya merupakan anak nelayan dan pengupas kerang. Anak-anak disini pun ada yang membantu orang tuanya secara ekonomi dengan aktif terlibat membantu mengupas kerang hijau. Meskipun membantu orang tuanya adalah hal yang baik, namun tetap saja, anak-anak harus tetap tumbuh berkembang dan terpenuhi hak-haknya,” ujar Menteri PPPA dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (26/11/2022).
Kepada ratusan anak-anak yang hadir, Menteri PPPA berpesan agar mereka semangat mengejar cita-cita dan menghindari perilaku negatif.
“Anak-anak, jangan pernah berputus asa, tetaplah bersemangat mengejar cita-cita. Dalam pergaulan di rumah, di sekolah atau dimanapun, hindari perilaku negatif seperti bullying. Kalian bisa ikut mencegah segala bentuk kekerasan di sekitar kalian dan kalian kami harap dapat aktif menebarkan inspirasi sebagai pelopor dan menyampaikan aspirasi sebagai pelapor,” harap Menteri PPPA.
Menteri PPPA mengingatkan agar para orangtua tetap memperhatikan pemenuhan hak anak sehingga anak terhindar dari tindak kekerasan dan eksploitasi.
“Meskipun anak-anak turut aktif membantu orang tuanya secara ekonomi, tidak boleh dilupakan bahwa hak-hak dasar mereka sebagai seorang anak harus terpenuhi. Anak-anak dimanapun berada berhak atas identitas, kesehatan, pendidikan, partisipasi dalam pembangunan, menyampaikan suaranya, tumbuh kembang, hingga bermain dan bergembira, Anak-anak inilah para penerus bangsa kelak sehingga harus dipastikan pemenuhan hak anak teropenuhi dan mereka mendapatkan hak perlindungan. Kedua hal inilah yang harus diutamakan dan menjadi prioritas bersama oleh setiap individu, kelompok, lembaga, ataupun pemerintah,” ungkap Menteri PPPA.
Di hadapan peserta kampanye 16HAKTPA dan juga ratusan anak-anak yang hadir, Menteri PPPA juga mengucapkan selamat Hari Anak Sedunia yang baru saja dirayakan pada 20 November 2022 silam.
Menteri PPPA menegaskan, Hari Anak Sedunia merupakan sebuah momentum penting untuk menggugah kepedulian dan partisipasi sesama anak-anak, juga seluruh komponen bangsa Indonesia dalam menjamin anak terpenuhi hak mereka dan terbebas dari segala bentuk kekerasan.
Menteri PPPA mengungkapkan, konstitusi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 menjamin perlindungan kepada seluruh rakyatnya dari segala bentuk kekerasan, perlakuan salah, hingga diskriminasi. Namun, ketentuan tersebut tak serta merta melindungi rakyat Indonesia secara menyeluruh.
Masih banyak ditemukan kekerasan, perlakuan salah, hingga diskriminasi yang terjadi di sekitar, terutama perempuan dan anak yang merupakan kelompok rentan memiliki risiko yang jauh lebih besar.
“Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) dan Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja (SNPHAR) yang dilakukan KemenPPPA pada tahun 2021 memperlihatkan bahwa kelompok perempuan dan anak masih banyak yang menjadi korban kekerasan. Meskipun secara prevalensi kekerasan terhadap perempuan dan anak mulai menurun namun angkanya masih sangat memprihatinkan. Untuk itu pada kesempatan ini saya mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersatu memutus mata rantai kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia. KemenPPPA juga terus aktif mengajak masyarakat khususnya perempuan dan anak untuk tidak takut untuk berbicara, bersuara, dan mengungkapkan kasus kekerasan baik yang dilihat ataupun dirasakan. Jangan ragu untuk menghubungi layanan SAPA129 melalui telepon 129 atau WhatsApp di 08111-129-129,” ujar Menteri PPPA.
Pemerintah sendiri berkomitmen untuk mewujudkan salah satu dari lima isu prioritas pembangunan KemenPPPA yang dimandatkan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo yaitu penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Dalam menjalankan mandat tersebut, KemenPPPA mengupayakan penguatan regulasi, koordinasi dengan berbagai stakeholder, mendorong sinergi dan memperluas jejaring pada pencegahan hingga penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Sementara itu, Walikota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim menuturkan Jakarta Utara berkomitmen untuk mewujudkan Kota Layak Anak (KLA) melalui program-program dan regulasi yang ramah perempuan dan anak, salah satunya dengan terbentuknya Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak (KRPPA) di seluruh kelurahan di Jakarta Utara. Pada Penghargaan KLA 2022 silam Jakarta Utara berhasil meraih peringkat Kategori Nindya.
“Kami di jajaran Kota Jakarta Utara menargetkan pencapaian Kategori Utama pada Penghargaan KLA tahun depan. Dengan berbagai regulasi, kebijakan, serta kolaborasi pemerintah kota melalui stakeholder terkait yang memiliki peranan penting dalam pengimplementasian indikator KLA, diharapkan Kota Jakarta Utara dapat segera menjadi Kota Layak Anak,” jelas Ali.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Muhammad Syahrianto